1. Pengertian
Solvents
merupakan komponen yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi proses ekstraksi
yang tidak dapat dilakukan dengan destilasi atau pressure extraction hena,
etanol dan petroleum eter.
Solvents adalah bahan tambahan makanan dalam kelompok bahan aditif yang
tergabung dalam bahan penolong dalam proses yang digunakan sebagai pelarut.
Contohnya adalah pelarut yang biasanya digunakan pada produk makanan dan
minuman seperti kopi dan teh.
2. Contoh Solvent dan
Vehicles
1. Heksan
2.
Metilen klorida
3.
Trikloroetilen
4.
Aseton
5.
Asetil monogliserida
6.
Etanol
7. Propilen Glikol,8. Triacetin,
9. MCT ( Medium Chain Triglycerides)
10. Gliserin/Gliserol
Hasil samping pembuatan sabun,
lilin dan asam lemak dari minyak/lemak (dapat berasal dari lemak hewani) .
Sebagai pelarut flavor, menjaga kelembaban (humektan), plasticizer pada
pengemas Bahan coating untuk daging, keju, cake, desserts, dll
3. Contoh penggunaan
MCT sebagai
Bahan Pelarut Alternatif sudah lama dikenal, terutama
di negara-negara maju. Minyak MCT (Medium Chain Triglycerides) adalah bahan pencair dan pelarut ideal untuk
beberapa jenis ingredien yang larut lemak seperti flavours, colours, dan
vitamins. Bahkan untuk beberapa ingredient yang bersifat polar pun
(seperti lecithin) dapat dicampur secara mudah dengan Minyak MCT.
Minyak
MCT, merupakan satu-satunya jenis lemak organik yang mempunyai kelebihan ganda
dalam aspek aplikasinya,
yaitu secara teknologi sekaligus nutritional.
Secara teknologi Minyak MCT (yang ukuran molekulnya relatif kecil)
memiliki polaritas yang tinggi, sehingga sangat efektif melarutkan za-zat dan
sekaligus secara cepat akan diserap oleh tubuh. Dengan stabilitas
oksidatif yang tinggi
(nilai AOM mencapai 450-500/ jam) membuat Minyak MCT tidak mudah rusak oleh
panas dan
tidak berbau tengik (rancid). Minyak MCT tetap stabil dalam bentuk cairan walau berada dalam suhu yang rendah
seperti disimpan dalam lemari es.
Sedangkan rasanya
yang relatif netral dan
warnanya yang jernih bagaikan air
menjadikan minyak MCT sebagai bahan pelarut yang netral dan fleksibel.
Tidak seperti pelarut lain, Minyak MCT mempunyai kelebihan nutritional yang menjadi nilai tambah, yaitu
merupakan sumber nutrisi padat kalori
yang secara cepat dapat dimetabolisme oleh tubuh untuk digunakan sebagai sumber
energi tanpa menyebabkan terjadinya
timbunan lemak pada jaringan tubuh. Lebih dari itu Minyak MCT mempunyai
kandungan asam-asam lemak yang potensial berfungsi sebagai zat anti mikrobial untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
Bila
mencermati sebagian dari kelebihannya, maka sudah saatnya bagi kalangan
industri untuk mulai memanfaatkan Minyak MCT sebagai bahan pelarut alternatif
yang halal lagi menyehatkan bagi
berbagai produk makanan, minuman, dan terutama obat-obatan.
4.
Aplikasi dalam Makanan Fungsional
Sifat
nutrisional dari Minyak MCT yang sangat menonjol telah dilirik banyak kalangan
untuk dapat dimanfaatkan bagi tujuan yang lebih spesifik dalam bidang makanan fungsional.
Minyak MCT
terutama yang dikemas dalam bentuk
powder dapat dimanfaatkan dengan baik dalam fortifikasi makanan yang khusus diproduksi untuk sediaan
orang-orang lanjut usia, bayi prematur maupun orang yang sedang sakit. Dalam
hal ini Minyak
MCT akan berfungsi sebagai ingredien pangan padat energi (energy dense food)
yang secara cepat dan efektif meningkatkan pasokan energi yang sangat dibutuhkan oleh
orang-orang yang mempunyai masalah penyerapan (malabsorption).
Bahkan khusus untuk bayi prematur yang
mendapatkan formula makanan dengan fortifikasi mineral Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg), penambahan
Minyak MCT akan efektif meningkatkan
penyerapan
Kalsium dan Magnesium secara signifikan.
(Sumber :
Juergen Gierke, Technological and Natural Applications of MCT, Jurnal Asia
Pasific Food Industry, April 2007)
5.
Contoh
aplikasi bahan pelarut lainnya:
No.
|
Senyawa
|
Jenis Makanan
|
Peraturan
|
Pengujian
|
Toksikologi
|
1.
|
Aseton
|
Oleoresin
|
Amerika :
residu maks 30ppm
|
GC
|
|
2.
|
Etanol
|
Minuman
ringan
|
Belgia:GMP
|
|
Bukan
penetapan ADI dan sesak napas
|
3.
|
Etil asetat
|
Kopi, teh,
roti, permen, tepung
|
Swedia: GMP
|
GC/ kolorimetri
|
>10% bukan
penetapan ADI
|
4.
|
Sorbitol
|
Biscuit
|
Belgia:GMP
|
|
Bukan
penetapan ADI
|
0 komentar:
Posting Komentar