I.
PENGERTIAN
Oxidizing agent
atau bahan pengoksidasi,
asam organik, nitrat, penyimpanan, suhu,
kelembaban dan ada tidaknya bahan pelapis (enamel) merupakan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi terjadinya korosif pada wadah dan mesin pengolahan
makanan.
Oxidizing Agents hampir sama dengan dough conditioner yang berfungsi untuk
mempercepat oksidasi pada komponen bahan pangan sehingga lebih stabil produknya. Dimana dough
conditioner/
strengthener sendiri
adalah bahan organik dan anorganik yang punya
kemampuan untuk memodifikasi protein dan pati sehingga waktu pengadukan lebih
singkat dan volume adonan tinggi. Contoh komponen fosfat dan sulfat sampai enzim.
Oxidizing Agent juga disebut bahan oksidan, senyawa reduktor atau oxidizer dapat didefinisikan sebagai :
1.
suatu senyawa kimia yang siap mentransfer atom oksigen, atau
2.
bahan yang mendapatkan elektron dalam reaksi kimia redoks
Reducing agent atau bahan pereduksi adalah bahan yang atomnya atau salah satu atom dalam molekulnya
cenderung melepaskan elektron kepada molekul zat lain, sedangkan bahan pereduksi dikatakan akan
dioksidasi, biasanya memerlukan elektron, misalnya molekul pelarut.misalnya :
2Na
+ Cu 2+ ---- 2 Na+ +Cu
(reducing
agent) (killing)
II.
JENIS
1. Chlorine
dioxide
Chlorine dioxide
tidak hanya mengoksidasi pigmen tepung pada makanan tetapi juga
memiliki efek bleaching yang berarti
pada pewarnaan makanan, yang membuatnya sangat berarti untuk membleaching
tepung tingkat rendah.
Chlorine tergolong powerful oxidizing agent, bersifat toxic dan corrosive. Biasa
digunakan dalam proses bleaching (contoh
di pabrik kertas), manufacturing syntetic rubber & plastic,
serta desinfektan untuk pemurnian air.
2.
Persulfate, Iodate,
Bromain, dan nitrogen
trichloride
Oxidizing agents ini
dikembangkan untuk membantu penepungan, yang dapat mengaktifkan enzim protease dan perekatannya.
Pengelantangan
tepung dengan diberi perlakuan dengan flour bleaching agents (zat
pengelantang/pengering tepung) untuk memutihkannya, yang sebenarnya hasil pengolahan tepung yang alami itu
berwarna kekuning-kuningan. Oxidizing
agent biasanya yang sering digunakan pada umumnya peroksida organik seperti
peroksida aceton, atau nitrogen dioksida, atau chlorin. Efek yang sama dapat
diraih dengan menggunakan pengoksidasian tepung perlahan dengan oksigen di
udara (penuaan alami) tepatnya 10 hari, tetapi proses ini lebih mahal karena
waktu yang dibutuhkan. Asam askorbat
(vitamin C) dan potassium bromat juga umumnya ditambahkan untuk menguatkan dan mengoksidasi tepung.
III.
FUNGSI
Fungsi Oxidising dan
Reducing Agent
a.
Keunggulan
Oxidising dan
Reducing Agent
Chlorine
dioxide pada umumnya dikenal sebagai bahan pemutih (bleaching), dengan produk utama
tepung buatan. Penyimpanan dibutuhkan agar tepung buatan tersebut memiliki
kualitas yang baik,
tetapi untuk
menghindari pengeluaran yang besar dan waktu pemprosesan yang lama, tepung
buatan tersebut diberi tembakan gas.
Vitamin C dan potassium bromida juga sering
digunakan sebagai bahan tambahan penguat oksidasi tepung buatan.
b.
Kelemahan
Oxidising dan
Reducing Agent
Kertas
Teh Celup
Di samping memiliki
keuntungan sebagai bahan pemutih, chlorine juga memiliki beberapa kelemahan
yang dapat membahayakan, diantaranya pada pembuatan kertas dari pulp (bubur
kertas), yang terbuat dari bahan kayu, bubur ini berwarna coklat tua, untuk
membuat serat pulp itu berwarna putih, digunakan sejenis bahan kimia pemutih
yang terbuat dari senyawa chlorine yang sangat pekat. Dimana dalam prosesnya,
chlorine ini tetap tertinggal dalam produk kertas karena tidak dilakukan
penetralan karena biayanya sangat tinggi. Kertas semacam inilah yang kemudian
digunakan sebagai kantong teh celup. Hindari mencelupkan kantong teh terlalu
lama, karena Anda tentu berpikir bahwa semakin lama Anda merendam teh celup itu
dalam air panas, semakin banyak sari teh yang tertinggal dalam cangkir Anda.
Namun yang terjadi justru sebaliknya. Akan semakin banyak kandungan chlorine di
kantong teh celup yang larut dalam teh Anda, apa lagi kalau Anda merendamnya
lebih dari 3 menit. Dalam industri
kertas, chlorine memang biasa digunakan sebagai bahan insektisida, disinfektan,
pengawet, pembersih dan pemutih kertas, yang kemudian digunakan untuk membuat
tissue, popok, kain dan sebagainya, juga sumpit kayu sekali pakai, oleh sebab
itu di China, sumpit jenis ini dilarang digunakan.
Berdasarkan penelitian,
diduga ada kaitan antara konsumsi chlorine pada teh celup dapat menyebabkan
kemandulan pria, lahir cacat, keterbelakangan mental serta kanker.
Pembuatan
donat
Pengembang
(improver/dough conditioner), Dough (adonan yang berbuih) membutuhkan improver
yang berisi enzim, emulsifier, dan oxidizing agents. Enzim membuat fermentasi
berjalan lebih baik, emulsifier membuat adonan lebih kuat atau lebih lembut,
sedangkan oxidizing agents beguna untuk membuat adonan lebih kuat dan liat.
Fungsi dari dough conditioner ini intinya adalah untuk membuat adonan lebih
empuk, sehingga ketika dimakan terasa soft namun liat.
Pewarna Buatan
Pada umumnya, pewarna
buatan terdiri dari dua jenis, yaitu Dyes dan Lake. Dyes adalah zat pewarna
yang bersifat larut dalam air sehingga larutannya berubah menjadi berwarna dan
dapat digunakan untuk mewarnai bahan. Zat warna ini stabil untuk berbagai macam
penggunaan dalam pangan. Dalam bentuk kering, zat ini tidak memperlihatkan
adanya kerusakan. Namun, warna ini dapat berubah menjadi tidak stabil apabila
dalam pangan tersebut terkandung bahan-bahan pereduksi atau bahan tersebut
berprotein dan diproses dalam suhu tinggi, juga jika zat warna tersebut
mengalami kontak dengan logam.
IV.
DAMPAK
Dampak Oxidizing dan Reducing
Agent
Logam-logam seperti
timah, besi, timbal dan alumunium dalam jumlah yang besar akan bersifat racun
dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Keracunan yang diakibatkan logam-logam
ini dapat berupa keracunan ringan atau berat seperti mual-mual, muntah, pusing
dan keluarnya keringat dingin yang berlebihan.
Terjadinya migrasi
komponen kemasan ke dalam produk terkemas akan menjadi masalah jika komponen
tersebut membahayakan kesehatan konsumen. Beberapa kejadian migrasi
komponen kemasan ke dalam produk mungkin tidak membahayakan kesehatan konsumen
tetapi menyebabkan efek negatif pada produk seperti terjadinya penyimpangan bau
dan rasa.
Benzoil peroksida murni
merupakan bahan kimia yang sangat mudah terbakar, meledak, beracun dan memiliki
kemampuan menyebabkan tumor dan kanker. Benzoil peroksida merupakan bahan kimia
yang sangat reaktif dengan penggunaan yang sangat sedikit pada obat perawatan
jerawat. Biasanya bahan kimia ini digunakan sebagai peeling, penghilangan sel
kulit mati, dan membunuh bakteri dalam pori-pori. Pemakaian yang
tidak sesuai dengan anjuran dapat menyebabkan iritasi yang sangat pada kulit
dan kesehatan manusia.
Secara singkat, Benzoil
peroksida memiliki fungsi di bawah ini:
a. Bahan toksik
b. Bahan penggalak tumor
c. Boleh menyebabkan alahan pada kulit
d. Bahan mutagen iaitu bahan yang boleh
menyebabkan mutasi pada sel badan.
e. Bahan peluntur kuat yang mampu melunturkan
iaitu menukarkan ke warna putih pakaian dan juga rambut yang berwarna.
f. Interaksi
protein dengan oxidizing agents, menyebabkan
perubahan nilai gizi dan toksisitas
1 komentar:
Bahan ni lo buat pelentur adonan makanan bisa g mb, rus berbahaya g to. Mksh.
Posting Komentar