Bahan Tambahan
Makanan (BTM) atau yang biasa disebut Food Additive
merupakan bahan tambahan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas simpan
produk dan penerimaan konsumen. Bahan tambahan tidak mengandung atau mengandung
nutrisi sengaja ditambahkan untuk keperluan teknologi prosesing dan
penyimpanan. Penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM) hanya boleh ditambahkan
pada makanan bila memenuhi persyaratan dan tidak membahayakan kesehatan.
Syarat bahan tambahan
antara lain telah mengalami uji dan evaluasi keamanan; Tak membahayakan
konsumen pada kadar yang disetujui; Harus selalu diadakan pengamatan terus
menerus dan evaluasi kembali jika perlu sesuai perkembangan teknologi; Harus
selalu memenuhi persyaratan mutu dan kemurnian yang telah ditetapkan;
Penggunaan hanya untuk tujuan tertentu dan bila cara lain tidak bisa; Sedapat
mungkin penggunaan dibatasi untuk makanan tertentu, kondisi dan kadar tertentu.
Suatu bahan tambahan
makanan aman untuk makanan tertentu belum tentu aman bila digunakan untuk
makanan campuran atau makanan lain. Jadi dalam penggunaannya harus berdasarkan
referensi dari badan atau lembaga yang telah ditentukan pemerintah seperti BPOM
atau untuk lembaga luar seperti FDA. BTM yang dilarang apabila untuk menyembunyikan cara pembuatan/
pengolahan yang tak baik; untuk
mengelabui konsumen
(makanan kelihatan baik karena dibuat dari bahan subgrade) dan jika mengakibatkan penurunan gizi pada
makanan.
Untuk memilih dan menggunakan bahan tambahan makanan yang tepat apabila kita sebagai produsen sebaiknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Untuk memilih dan menggunakan bahan tambahan makanan yang tepat apabila kita sebagai produsen sebaiknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
- Bahan
tersebut diijinkan dalam penggunaannya;
- Fungsi
sesuai dengan tujuan pengolahan makanan;
- BTM sesuai
dan cocok dengan jenis makanan yang diolah;
- Jumlah yang
digunakan secukupnya tak melebihi batas maksimum diperbolehkan;
- BTM
tersebut terdaftar pada Departemen Kesehatan RI
Food Additive atau
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami
BUKAN merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam
pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, antara lain bahan pewarna,
pengawet, penyedap rasa, anti gumpal, pemucat, dan pengental.
Penyimpangan atau
pelanggaran mengenai penggunaan sering dilakukan oleh produsen pangan, yaitu (l).
menggunakan bahan tambahan yang dilarang
untuk makanan, (2). menggunakan
BTP melebihi dosis yang diizinkan.
Secara khusus kegunaan BTP di dalam pangan adalah untuk:
- Mengawetkan
pangan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah
terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan.
2. Membentuk makanan menjadi lebih balk, renyah, dan
lebih enak di mulut.
3. Memberikan warna dan aroma yang lebih menarik
sehingga menambah selera.
4. Meningkatkan kualitas pangan.
5. Menghemat biaya.
Tujuan
penambahan BTM secara umum, yaitu:
(1) meningkatkan nilai gizi makanan,
(2) memperbaiki nilai sensori makanan
(3) memperpanjang umur simpan (shelf life) makanan.
(4) Selain tujuan-tujuan tersebut , BTM sering
digunakan untuk memproduksi makanan untuk kelompok konsumen khusus, seperti
penderita diabetes, pasien yang baru mengalami operasi, orang-orang yang
menjalankan diet rendah kalori atau rendah lemak, dan sebagainya.
Fungsi
Bahan Tambahan Makanan
1. Memperbaiki warna, bentuk, cita rasa &
Tekstur
2. Memperpanjang umur simpan
3. Bukan merupakan bahan pangan utama
Pengelompokan BTP yang diizinkan
digunakan pada makanan menurut Peraturan Menteri Kesehatan
RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 adalah sebagai berikut:
1. Pewarna, yaitu BTP yang dapat memperbaiki atau
memberi warna pada makanan.
2. Pemanis buatan, yaitu BTP yang dapat menyebabkan
rasa manis pada makanan, yang tidak atau
hampir tidak mempunyai nilai gizi.
3. Pengawet, yaitu BTP yang dapatmencegah menghambat
fermentasi, pengasaman atau peruraian
lain pada makanan yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroba
4. Antioksidan, yaitu BTP yang dapat mencegah atau
menghambat proses oksidasi lemak sehingga mencegah terjadinya ketengikan.
Jenis bahan makanan
yang yang sering terdapat pada produk makanan atau digunakan dalam mengolah
makanan atau digunakan dalam mengolah makanan berdasarkan kegunaan, dibedakan
menjadi banyak macam yaitu :
Penggolongan
Bahan Makanan Tambahan (Food Additive)
- Anticaking
& Free Flow Agent
- Antioxidants
- Antibrowning
Agent
- Antimicrobial
Agent
- Coloring
Agent & Adjunts
- Curing
& Pickling Agents
- Dough
Conditioners or Strengthener
- Drying
Agents
- Emulsifiers
- Enzymes
- Flavor
Enhancers
- Firming
Agents
- Flavor
Adjutants
- Flavoring
Agents
- Flour-Treating
Agents
- Formulation
Aids
- Fumigants
- Humectans
- Leavening
Agent
- Lubricants
and Release Agents
- Nonnutritive
Sweeteners
- Nutrient
Suplements
- Nutritive
Sweeteners
- Oxidizing
and Reducing Agent
- pH Control
Agent
- Processing
Aid
- Propellants, Aerating Agents and Gases
- Sequestrants
- Solvents
- Stabilizer and Tickeners
- Surface-Active Agents
0 komentar:
Posting Komentar