Minggu, 07 Oktober 2012

Teknik Analisis Kependudukan - Dasar Ukuran Kependudukan


Ada beberapa bentuk:       
1.            Bilangan absolut (bilangan mutlak)
Contoh: jumlah penduduk berdasar berbagai karakteristik


2.            Perbandingan
Perbandingan dua angka mutlak yang sifatnya dikotomus (satu sama lain merupakan kelompok penduduk yang berbeda/ saling terpisah) dan yang sifatnya tidak dikotomus.
Contoh: Jumlah Mahasiswa dibagi jumlah Mahasiswi
             Jumlah penduduk desa dibagi jumlah total penduduk desa dan kota

3.            Rasio
Perbandingan dua angka (pembilang/ numerator dan penyebut/denominator), yang satu sama lain merupakan kelompok penduduk yang berbeda/saling terpisah. Rasio adalah perbandingan dikalikan 100.
Contoh:  Rasio jenis kelamin, rasio penduduk desa-kota, kepadatan penduduk, rasio beban tanggungan

4.            Proporsi
Perbandingan dua angka (pembilang/ numerator dan penyebut/ denominator), namun pembilang merupakan bagian dari penyebut
Contoh:  Proporsi penduduk wanita, proporsi penduduk yang tinggal di desa

5.            Persentase (%) atau permil (%o)
Persentase sama dengan proporsi kali 100%. Permil sama dengan proporsi kali 1000%o
Contoh: Persentase penduduk yang tinggal di kota, persentase penduduk usia produktif

6.            Tingkat atau Angka (Rate)
Rasio atau proporsi yang mengukur peristiwa kependudukan berdasarkan kelompok penduduk yang berisiko dan yang mengalami peristiwa kependudukan tersebut.
Contoh: CDR, TFR, dll

Penting : dapat menterjemahkan atau menginterpretasikan dan mampu memahami arti setiap ukuran kependudukan

Setiap ukuran kependudukan ditentukan :
a.           Peristiwa apa yang diukur
b.          Kelompok penduduk yang diukur
c.           Periode kejadiannya

Contoh berbagai ukuran kependudukan:
Penduduk Jawa Timur SP’00 : 34.766 jiwa
IMR  Nasional SDKI’02-03 : 350/00
TFR  Jawa Timur SP’00 : 2,0
CBR Jawa Timur Supas’95 : 22,870/00
AHH Jawa Timur SP’00 : 66 tahun







0 komentar:

Posting Komentar