Minggu, 07 Oktober 2012

Higiene Industri - Penyakit Akibat Gas atau Uap


Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia, seperti CO (Karbon Monoksida), HCN (Hidrogen Sianida),  HS (Hidrogen Sulfida), atau derivat-derivat yang beracun.            

             Diantara racun-racun gas yang terpenting adalah asam sianida, asam sulfide, karbon monoksida, serta derivate-derivatnya. Selain itu, gas-gas seperti ozon dan CO2 kadang-kadang menyebabkan keracunan pula.
            Asam sianida atau yang disebut pula asam biru digunakan untuk fumigasi tikus dan untuk sintesa bahan-bahan kimia. Asam ini terdapat di alam, juga sebagai racun singkong. Mula-mula merangsang pernafasan bertambah hebat sebagai akibat pengaruhnya kepada badan carotid dan pusat pernafasan, yang kemudian pernafasan akan dilumpuhkan. Asam sulfide dibebaskan ke udara pada proses dekomposisi persenyawaan yang mengandung sulfur dan biasanya terdapat di  tempat pengolahan minyak bumi, penyamakan kulit, di pertambangan dan pabrik-pabrik rayon.
            Asam sulfida menyebabkan anoksia dan kerusakan pada sel saraf pusat. Pengaruh dari zat ini sangat tergantung dengan jumlah kadar zat tersebut di udara.


Kadar asam sulfida di udara
Pengaruh bagi tubuh
1 bds
Tidak menyebabkan bau yang terasa.
50 bds
Menyebabkan bau yang tidak enak, tetapi berangsur-angsur akan hilang baunya.
> 50 bds
Konjungtivitis, pusing, mual, batuk, mabuk, sempoyongan dan busung paru-paru.
> 500 bds
Mengakibtkan tak sadar diri, nafas sangat dangkal dan lambat, dan dalam waktu 30-50 menit, akan menyebabkan kematian.

            Jika tubuh menghirup udara pernafasan yang mengandung uap karbondisulfida dengan kadar 100-1000 bds, maka alan mengakibatkan gelisah rangsangan pada selaput lendir, pandangan kabur, mual dan muntah, sempoyongan dan lumpuh pada alat pernafasan.
            Merkaptans dibebaskan ke udara biasanya pada proses pengolahan minyak bumi. Merkaptans dengan kadar tinggi akan menyebabkan sianosis, kejang-kejang koma dan demam. Bila terjadi keracunan, pertolongan harus cepat diberikan. Bau yang ditimbulkan tidak boleh dijadikan pedoman untuk petunjuk besarnya bahaya, karena hilangnya pembau sangat cepat.
            Harus diadakan tukar kerja secara berkala antara mereka yang menghadapi bahaya dan yang tidak. Masker muka dengan udara bertekanan tinggi diwajibkan apabila terjadi pengotoran udara oleh gas-gas tersebut yang cukup besar jumlahnya.
            Karbonmonoksida (CO) merupakan hasil pembakaran tidak sempurna bahan-bahan karbon ataupun bahan-bahan yang mengandung karbon. Pembakaran ataupun ledakan, sebenarnya cenderung untuk menghasilan CO. Pembakaran gas alam atau minyak bumi menghasilkan hingga 5 % dari padanya menjadi CO. Saluran gas ke rumah-rumah yang terbuka sebentar saja dapat menyebabkan pengotoran kamar yang ruangannya kecil dalam beberapa menit saja.
            Kadar CO dianatar 4000 bds dapat menyebabkan kematian yang sangat cepat. CO dengan Hb darah akan membentuk karboksihemoglobin, yang tidak dapat lagi mengikat oksigen untuk keperluan sel-sel dari jaringan. Afinitas CO dibanding oksigen untuk bersenyawa dengan Hb sebesar 300 kali. Gejala utama dari keracunan CO adalah sesak nafas, selaput-selaput lendir berwarna merah terang, serta tak sadarkan diri. Biasanya keracunan CO hanya pada thap akut saja, sedangkan keracunan kronis terjadi karena akumulasi kerusakan-kerusakan oleh CO dengan kadar rendah yang dihirup secara terus-menerus.

0 komentar:

Posting Komentar