Minggu, 02 September 2012

tugas dasar kesehatan lingkungan 6


1.      Sebutkan cara kerja dari neraca O’Hauss!
Neraca O’haus adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0.01 gram.
Neraca ini ada dua macam, yaitu :
a. nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di geser. di pisah antara skala ratusan(0-200), puluhan(0-100),satuan (0-10) dan skala 1/100 (0-1) yang di bagi2 juga skala kecilnya sampai ketelitian 0.01 g. Kalo yang ini cara makenya gampang. Kamu tinggal taruh aja bendanya (ingat neraca harus sudah terkalibrasi), lalu digeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0, ya tinggal di baca aja brapa massa bendanya.
contoh: pada skala ratusan 100, skala puluhan 20, skala satuan 5 dan skala kecilnya 0.56.
berarti massa yang terukur adalah 125.56 g.
b. nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tapi skala satuan dan 1/100 nya di putar.
cara makenya hampir sama dengan yang no.1 tadi. Cuma bedanya, waktu membaca yang dengan nilai 0-10. misalkan sudah terbaca antara skala ratusan dan puluhannya (100+20). Lalu kamu putar skala satuannya (dalam 1 skala satuannya, dibagi lagi 10 skala), lihat skala yang terlewatkan dari angka nol (misal 5.6 g). Nah yang terakhir kamu putar skala 1/100 nya(nilainya berskala 0.01-0.1).  Disini cara membacanya hampir sama dengan menggunakan jangka sorong. kamu lihat skala nonius (0-0.1) yang sejajar dengan skala utama (skala 0-10). misalnya yang sejajar adalah di 0.06.
Referensi : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080727010947AAZ8rAg

2.      Sebutkan perbedaan virus DNA dan RNA!
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.Virus ada 2 macam, virus DNA dan virus RNA.
Virus DNA adalah virus yang masuk pada baik Grup I atau Grup II pada sistem klasifikasi Baltimore terhadap virus. Virus ini akan memasuki DNA sebagai material genetikanya dan mereplikasi menggunakan sebuah DNA polimerase. Asam nukleid biasanya menguntai-pasangan DNA, tetapi juga dapat menguntai-sendiri DNA. virus yang memiliki DNA sebagai bahan genetik dan mereplikasi menggunakan DNA-dependent DNA polimerase.  Para asam nukleat biasanya double-stranded DNA (dsDNA), tetapi mungkin juga DNA beruntai tunggal (ssDNA).  Virus DNA baik milik Grup I atau Grup II dari klasifikasi Baltimore sistem untuk virus. DNA beruntai tunggal biasanya diperluas untuk beruntai ganda dalam sel yang terinfeksi.  Meskipun Kelompok VII virus seperti hepatitis B mengandung DNA genom, mereka tidak dianggap virus DNA sesuai dengan klasifikasi Baltimore, tetapi sebaliknya transkripsi virus karena mereka mereplikasi melalui RNA perantara. Di dalam sel inangnya, DNA pada virus akan mengalami replikasi menjadi beberapa DNA dan juga akan mengalami transkripsi menjadi mRNA. mRNA akan mengalami translasi untuk menghasilkan protein selubung virus. Masih di dalam sel inang, DNA dan protein virus mengkonstruksikan diri menjadi virus – virus baru. mRNA juga akan membentuk enzim penghancur (Lisozim) sehingga sel inang lisis (hancur) dan virus – virus keluar untuk menginfeksi sel inang lainnya.
Contoh Virus ini : Papiloma, poliloma, herpes, influenza, cacar, rabies dan DHF (demam berdarah).
RNA virus adalah virus yang memiliki RNA (asam ribonukleat) sebagai bahan genetik ini asam nukleat biasanya RNA beruntai tunggal (ssRNA) tetapi mungkin double-stranded RNA (dsRNA). The ICTV mengklasifikasikan RNA virus sebagai orang-orang yang termasuk Group III, Group IV atau Kelompok V klasifikasi Baltimore sistem mengklasifikasikan virus, dan tidak menganggap virus dengan DNA intermediet sebagai RNA virus. terkenal penyakit manusia disebabkan oleh virus RNA termasuk SARS, influenza dan hepatitis C. Istilah lain untuk RNA virus yang secara eksplisit termasuk retrovirus adalah ribovirus. Di dalam sel inangnya, RNA pada virus akan mengalami transkripsi balik menjadi Hibrid RNA-DNA dan akhirnya membentuk DNA. Selanjutnya DNA virus akan masuk ke inti sel inangnya, menyisip ke dalam DNA inangnya. DNA virus akan merusak DNA inangnya dan membentuk mRNA. mRNA akan mengalami translasi untuk menghasilkan protein selubung virus untuk menbentuk virus – virus baru.
Contoh Virus ini : HIV AIDS, hepatitis, polio, campak, rhinovirus dan gondong

3.      Bagaimanakah pemeriksaan darah untuk penyakit Hepatitis A?
Tes serologi untuk mengetahui adanya immunoglobulin M (IgM) terhadap vius hepatitis A digunakan untuk mendiagnosa hepatitis A akut. IgM antivirus hepatitis A bernilai positif pada awal gejala. Keadaan ini biasanya disertai dengan peningkatan kadar serum alanin amintransferase (ALT/SGPT). Untuk mendeteksi adanya penyakit hepatitis, perlu dilakukan serangkaian tes fungsi hati yang sifatnya enzimatik (menguji kadar enzim), yaitu :
·         Enzim yang berkaitan dengan kerusakan hati, antara lain SGOT, SGPT, GLDH dan LDH
·         Enzim yang berhubungan dengan adanya penanda adanya sumbatan pada kantung empedu, yaitu Gamma GT dan alkali fosfatase
·         Enzim yang berhubungan dengan kapasitas sintesis hati, yaitu kolinesterase.
Jika serangkaian tes enzimatik tersebut menandakan adanya gangguan pada hati, dan dari diagnosa dicurigai adanya hepatitis, maka pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaan serologi (sel), yaitu pemeriksaan HBsAg, HBeAg, antiHBe dan HBV DNA.
Jika telah pasien telah sembuh, antibodi IgM akan menghilang dan sebaliknya antibodi IgG akan muncul. Adanya antibodi IgG menunjukan bahwa penderita pernah terkena hepatitis A. Secara garis besar, jika seseorang terkena hepatitis A maka hasil pemeriksaan laboratorium akan seperti berikut:
·         Serum IgM anti-VHA positif
·         Kadar serum bilirubin, gamma globulin, ALT dan AST meningkat.
·         Kadar alkalin fosfate, gamma glutamil transferase dan total bilirubin meningkat.

4.      Bagaimanakah cara membedakan virus polio yang liar dan jinak?
Penyebab penyakit itu adalah virus polio yang merupakan virus RNA yang masuk ke dalam genus enteroviorus, famili picornavirus. Virus polio terdiri atas tiga strain, yaitu strain 1 (brunhilde), strain 2 (lanzig), dan strain 3 (leon). Perbedaan tiga jenis strain ini terletak pada sekuen nukleotidanya. Strain 1 seperti yang ditemukan di Sukabumi paling paralitogenik atau paling ganas karena antigen yang paling dominan dalam membentuk antibodi netralisasi dan sering menyebabkan kejadian luar biasa (wabah), sedangkan strain 2 paling jinak.

5.      Jelaskan cara pemeriksaan sampel tinja!
Cara pemeriksaan sampel tinja:
·         Tinja pasien diambil dengan lidi
·         Letakkan dalam obyek gelas
·         Beri larutan Eosin
·         Periksa di dalam mikroskop dengan perbesaran 40 kali
Yang diamati dari sampel tinja ini adalah warna tinja, konsistensi tinja ( lunak atau lembek), ada lendir atau tidak, ada darah atau tidak, dan sebagainya tergantung dari diagnosa penyakit pasien.
Referensi : Petugas Laboratorium Rumah Sakit Petrokimia Gresik

6.      Terletak dimanakah kota Bandung?
Bandung terletak di koordinat 107° BT dan 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektare. Kota ini secara geografis terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat.
      

0 komentar:

Posting Komentar