Racun-racun gas dalam
Higiene perusahaan dan kesehatan kerja adalah :
1.
Asam Cyanida
Asam
cyanida disebut juga asam biru yang digunakan untuk fumigasi tikus dan untuk
sintesa bahan-bahan kimia. Asam ini di alam sebagai racun singkong. Fungsi dari
garam-garam cyanida adalah membersihkan logam, mengeraskan, dan memperoleh emas
murni dari bijinya. Cyanida bersifat racun karena dapat menghambat sistem
cytochrom-oksidase yang menggunakan oksigen dalam sel. Cyanida mula-mula
merangsang pernafasan bertambah hebat sebagai akibat pengaruhnya terhadap badan
carotid dan pusat pernafasan, dan kemudian pernafasan dilumpuhkannya.
Pencegahan
terhadap hal tersebut dapat dilakaukan dengan mengusahakan kadar udara dalam
runag kerja tidak melampaui NABnya. Pengobatan keracunan dapat dilakukan dengan
menyediakan teromol yang berisi ampul 0,2 ml amylnitrit, ampul 10 ml dari 3%
natrium nitrit, dan ampul dari 25 ml 25% natrium thiosulfat disertai alat
injeksi yang steril.
Amylnitrit
untuk dihirup oleh korban keracunan yang terminum atau termakan. Sedangkan
natrium nitrat digunakan sebagai
antidote yang disuntikkan intravenues dengan kecepatan 2,5-5 ml permenit, dan
dihentikan apabila tekanan sistolik turun dibawah 80mm.Hg, dan diteruskan
dengan pemberian suntikan natrium thiosulfat dengan kecepatan sama. NABnya
adalah 10 bds.
2. Asam
Sulfida
Asam
sulfida adalah senyawa yang mengandung sulfur. Asam sulfida dibebaskan ke udara
pada proses dekomposisi persenyawaan-persenyawaan yang mengandung sulfur dan
biasanya terdapat ditempat pengolahan minyak bumi, penyamakan kulit,
dipertambangan, dan pabrik rayon.
Asam
sulfida menyebabakan anoxia dan kerusakan pada sel-sel susunan syaraf pusat.
Karbondisulfida merusak susunana saraf pusat dan saraf perifer serta sistem
hemopoitik. Kadar 1 bds hampir tidak menyebabkan bau yang terasa. Kadar 50 bds
menyebabkan bau tidak enak, tapi kesan demikian segera hilang sesudah agak lama
menghirupnya. Kadar diatas 50 bds gejala cepat menghebat, yaitu conjunctivitis,
pusing, anosmia, enek, batuk, mabuk, sempoyongan, dan oedem paru-paru.
Konsentrasi di udara di atas 500 bdsmengakibatkan tidak sadarkan diri, nafas
sangat dangkal dan lambat, dan kematian dalam waktu 30-50 menit. Dengan kadar
100-1000 bds mengakibatkan gelisah, rangsangan pada selaput lendir, padangan
kabur, enek, muntah, sempoyongan, dan kelumpuhan alat pernafasan.
Pencegahan
dapat dilakukan dengan tidak melampaui NABnya dan diadakan tukar kerja antara
pekerja yang menghadapi bahaya dan yang tidak, serta menggunakan masker muka.
NAB H2S adalah 2 bds atau 30 mg per meter kubik udara.
3. Karbonmonoksida
Karbonmonoksida
adalah hasil pembakaran tidak sempurna bahan-bahan karbon. NAB untuk CO adalah
100bds. Kadar CO diatas 4000bds menyebabkan kematian yang sangat cepat. CO
dengan Hb darah membentuk karboksihemoglobin, yang tidak dapat mengikat oksigen
untuk keperluan sel-sel jaringan.Affinita CO dibanding dengan oksigen untuk
bersenyawa dengan Hb sebesar 300 kali. Gejala utama keracunan CO adalah sesak
nafas, warna merah yang terang dari selaput lendir, dan apabila hebat disetai
tidak sadarkan diri. Keracuanan CO biasanya bersifat akut. Keracunan kronis CO
yaitu akumulasi kerusakan-kerusakan oleh CO dengan kadar rendah yang dihirup
secara terus menerus. Pencegahan dilakukan dengan memperhatiakn kadar CO di
udara. NABnya CO adalah 100 bds atau 110 mg per meter kubik udara.
0 komentar:
Posting Komentar