Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gas atau
uap penyebab asfiksia, seperti CO (Karbon Monoksida), HCN (Hidrogen
Sianida), HS (Hidrogen Sulfida), atau
derivat-derivat yang beracun.
Diantara racun-racun gas yang terpenting
adalah asam sianida, asam sulfide, karbon monoksida, serta derivate-derivatnya.
Selain itu, gas-gas seperti ozon dan CO2
kadang-kadang menyebabkan keracunan pula.
Asam sianida atau yang disebut pula
asam biru digunakan untuk fumigasi tikus dan untuk sintesa bahan-bahan kimia.
Asam ini terdapat di alam, juga sebagai racun singkong. Mula-mula merangsang
pernafasan bertambah hebat sebagai akibat pengaruhnya kepada badan carotid dan
pusat pernafasan, yang kemudian pernafasan akan dilumpuhkan. Asam sulfide dibebaskan
ke udara pada proses dekomposisi persenyawaan yang mengandung sulfur dan
biasanya terdapat di tempat pengolahan
minyak bumi, penyamakan kulit, di pertambangan dan pabrik-pabrik rayon.
Asam sulfida menyebabkan anoksia dan
kerusakan pada sel saraf pusat. Pengaruh dari zat ini sangat tergantung dengan
jumlah kadar zat tersebut di udara.
Kadar asam sulfida di udara
|
Pengaruh bagi tubuh
|
1 bds
|
Tidak
menyebabkan bau yang terasa.
|
50 bds
|
Menyebabkan
bau yang tidak enak, tetapi berangsur-angsur akan hilang baunya.
|
> 50 bds
|
Konjungtivitis, pusing, mual, batuk, mabuk, sempoyongan dan busung
paru-paru.
|
> 500 bds
|
Mengakibtkan tak sadar diri, nafas sangat dangkal dan lambat, dan
dalam waktu 30-50 menit, akan menyebabkan kematian.
|
Jika tubuh menghirup udara
pernafasan yang mengandung uap karbondisulfida dengan kadar 100-1000 bds, maka
alan mengakibatkan gelisah rangsangan pada selaput lendir, pandangan kabur,
mual dan muntah, sempoyongan dan lumpuh pada alat pernafasan.
Merkaptans dibebaskan ke udara
biasanya pada proses pengolahan minyak bumi. Merkaptans dengan kadar tinggi
akan menyebabkan sianosis, kejang-kejang koma dan demam. Bila terjadi
keracunan, pertolongan harus cepat diberikan. Bau yang ditimbulkan tidak boleh
dijadikan pedoman untuk petunjuk besarnya bahaya, karena hilangnya pembau
sangat cepat.
Harus diadakan tukar kerja secara
berkala antara mereka yang menghadapi bahaya dan yang tidak. Masker muka dengan
udara bertekanan tinggi diwajibkan apabila terjadi pengotoran udara oleh
gas-gas tersebut yang cukup besar jumlahnya.
Karbonmonoksida (CO) merupakan hasil
pembakaran tidak sempurna bahan-bahan karbon ataupun bahan-bahan yang
mengandung karbon. Pembakaran ataupun ledakan, sebenarnya cenderung untuk
menghasilan CO. Pembakaran gas alam atau minyak bumi menghasilkan hingga 5 %
dari padanya menjadi CO. Saluran gas ke rumah-rumah yang terbuka sebentar saja
dapat menyebabkan pengotoran kamar yang ruangannya kecil dalam beberapa menit
saja.
Kadar CO dianatar 4000 bds dapat
menyebabkan kematian yang sangat cepat. CO dengan Hb darah akan membentuk
karboksihemoglobin, yang tidak dapat lagi mengikat oksigen untuk keperluan
sel-sel dari jaringan. Afinitas CO dibanding oksigen untuk bersenyawa dengan Hb
sebesar 300 kali. Gejala utama dari keracunan CO adalah sesak nafas,
selaput-selaput lendir berwarna merah terang, serta tak sadarkan diri. Biasanya
keracunan CO hanya pada thap akut saja, sedangkan keracunan kronis terjadi
karena akumulasi kerusakan-kerusakan oleh CO dengan kadar rendah yang dihirup
secara terus-menerus.
0 komentar:
Posting Komentar