Parasit penyebab :
Phylum Apicomplexa
Family Plasmodiidae
Genus Plasmodium , 4 spesies pada manusia :
SPESIES
|
NAMA PENYAKIT
|
|
Plasmodium vivax
|
Malaria vivax
|
Malaria
tertiana
benigna
|
Plasmodium
falciparum
|
Malaria
falciparum
|
Malaria
tertiana
maligna
Malaria
tropica
Malaria
perniciosa
|
Plasmodium
malariae
|
Malaria
malariae
|
Malaria
quartana
|
Plasmodium
ovale
|
Malaria
ovale
|
PATOGENESIS
:
·
Gejala klinik berhubungan dgn siklus eritrositik
aseksual.
·
Pecahnya sizon dan eritrosit-nya pada
akhir setiap siklus à prod sitokin
radang TNF, IL-1, IL-6 (pyrogen) à panas.
à rangsangan
antigen langsung ke hipofisis à panas
·
Panas periodik, sesuai dgn lamanya
sizogoni :
o
Pv : 48
jam
o
Pm : 72 jam
o
Pf : 36 -
48 jam
o
Po : 48 -
50 jam
·
Anemia, disebabkan :
o
intake makanan yang turun
o
konsumsi Hb oleh par.
o
pecahnya eritr. terinfeksi par. pada akhir setiap siklus.
o
destruksi eritr. meningkat dalam limpa
o
eritrofagositosis meningkat
o
eritro-poiesis dalam sungsum tulang menurun
o
kadang terjadi autoimun thd eritrosit à di rusak.
·
Imunitas penderita sangat berpengaruh thd. bentuk
penyakit.
·
Pd M. falciparum,
o
eritrosit terinfeksi stad. trofozoit tua dan
sizon
mengalami sequestrasi di dalam pembuluh darah kecil di-organ-2 sebab :
§ menggelembung à deformabilitas
<
§
mudah melekat dg. eritrosit lain (rosetting)
§
mudah melekat kpd endotel pembuluh darah kecil di-organ-2
(cytoadherence)
à pd waktu
sizon pecah à rangsangan produksi
lokal dr. sitokin-2 à terj. gangguan fungsi
& kerusakan organ à komplikasi-2.
GEJALA
KLINIK :
·
Masa inkubasi : 7 – 14 hari.
·
Masa prepatent : 11 – 12,5 hari.
·
Gejala prodromal : meriang, nyeri otot, nyeri kepala,
anoreksia, mual-2 dan sebagainya
·
Malaria ditandai dengan adanya serangan demam yang
periodik dan intermiten (paroxysmal).
§ Periodisitas panas tgt. lama sizogoni dlm eritrosit : àmalaria tertiana / quartana
§ Demam à tiga tahap :
1. rasa dingin dan menggigil
(rigor)
2. puncak panas (hot stage)
3. keluar keringat --- suhu turun normal kbl (defervescence).
·
Di antara serangan panas, pend. merasa sehat.
·
Nyeri kepala & nyeri periorbital.
·
Kadang-kadang ada diare.
·
Splenomegali à dpt menjadi kronis.
·
Hepatomegali.
·
Pada pemeriksaan Lab.:
à
anemia normositik normokromik
à leukopenia
atau leukositosis
à trombosit
menurun atau trombopenia
Pd.
malaria falciparum dpt terjadi malaria berat.
Bila
penderita dapat melewati fase akut à malaria
menjadi kronis : dapat bulanan atau tahunan.
Dapat
terjadi recurrence, recrudescense dan relapse.
RECURRENCE
:Timbulnya
kembali gejala klinik malaria setelah menghilang beberapa lama.
RELAPSE
:
§
Timbulnya
kembali gejala malaria disebabkan meningkatnya kembali jumlah parasit dlm darah
yg berasal dari aktivasi hypnozoit.
§ Pd malaria vivax & ovale.
§
Dpt terj.
8 – 10 mgg kmdn (short term relapse)
30 – 40 mgg
kmdn (long term relapse)
RECRUDESCENCE
:
§ Timbulnya kembali gejala klinik malaria
disebabkan masih adanya sisa parasit dlm darah yg meningkat kembali
jumlahnya.
§ Biasanya pd malaria falciparum : terj
beberapa minggu – bulan sesudah serangan sebelumnya.
§ Pd malaria malariae dpt terj. lama
(beberapa tahun).
§ Sebab-2 :
§ pengobatan inadequate
§ parasit resisten terhadap obat
§ menurunnya kekebalan
Malaria
berat (sering
terj pd Malaria falciparum) :
1. Malaria dengan parasitemia >5%.
2. Malaria disertai komplikasi-2.
Komplikasi
malaria :
§
Malaria serebral (CM) : ggn kesadaran s/d comma
§
Hiperpireksia : suhu
>400 C
§
Anemia berat : Hb <5 g%.
§
Hipoglikemia (<50 g %) dan asidosis laktat.
§
Gangguan fungsi hati dan ikterus
§
Gangguan fungsi ginjal
§
Oedema paru (Adult Respiratory Distress Syndr.).
§
Hemolisis intravaskuler à hemoglobinuria (BWF).
§
Perdarahan-2.
§
Gangguan kardio-vaskuler dan syok.
§
Konvulsi berulang
DIAGNOSIS:
A.
Adanya dugaan malaria (malaria klinis):
1.
gejala panas, terutama yang tipikal
2.
riwayat pernah ke daerah endemik malaria
B.
Deteksi parasit :
1.
Pemeriksaan
darah dengan mikroskop cara :
a.
Tetes tebal = thick smear,
·
tanpa fiksasi
·
diwarnai dgn Giemsa.
untuk menemukan parasit (screening)
b.
Hapusan darah = thin smear
·
difixasi dengan metanol
·
diwarnai dengan:
o
Giemsa (diperiksa dgn mikroskop biasa) atau
o
Acridine Orange (diperiksa dgn mikroskop fluoresens),
untuk identifikasi spesies
2.
QBC (Quantitative Buffy Coat).
3.
PCR (Polimerase Chain Reaction) : amplifikasi DNA parasit.
4.
Dipstick : cara serologi/imunokromatografi untuk mendeteksi
antigen parasit malaria yang diaplikasikan pada stick dr nitroselulosa : kit-2 :Pf/Pv ICT, AIM ,
Parasight A dsb
PROGNOSIS
: Dapat baik atau kurang baik, tergantung
kepada spesies parasit dan beratnya penyakit
serta
suseptibilitasnya thd pengobatan.
PENGOBATAN
Jenis
obat yg digunakan berdasarkan susunan bahan kimianya :
Bahan kimia
|
Nama Obat
|
1.
Alkaloid Cinchona
|
Kina
(Quinine)
|
2.
4-aminoquinoline
|
Chloroquine,
Amodiaquine
|
3.
8-aminoquinoline
|
Primaquine
|
4.
9-aminoacridine
|
Quinacrine
|
5.
Biguanide
|
Proguanil,
Chlorproguanil
|
6.
Diaminopyrimidine
|
Pyrimethamine
|
7.
Sulfonamida
|
Sulfadoxin,
Sulfadiazine
|
Kombinasi
6 & 7
|
S-P
(Sulfadoxin-Pyrimethamine) : Fanzidar
|
8.
Artemisinin & derivat
(berasal dr. Qinghaotsu)
|
Artemether,
Artesunate
|
9.Obat
lain
|
Mefloquine
( related to Quinine)
Halofantrine
Ahovaquone
Pyronaridine
|
10.
Antibiotika
|
Tetracycline,
Doxycycline
|
11.Obat
tradisional
|
Daun/akar/biji
pepaya (Carica papaya)
Daun
Sambiloto/Sambiroto (zat aktif : Andrographolite)
Daun
Botowali/Putrowali,Daun dadap
|
Berdasar
efek terhadap stadium parasit malaria
Golongan
|
Efek
thd stadium
|
Obat
|
Penggunaan
|
Skizontisida darah
|
eritrositik
asexual
|
Chloroquine
Amodiaquine
Quinine
|
tx
supresif (klinis)
|
Skizontisida
jaringan primer
|
eksoeritrositik
“primer”
|
Pyrimethamine
Proguanil
|
profilaksis
kausal
|
Skizontisida
jaringan sekunder
|
eksoeritrositik
“sekunder”:hipnozoit
|
Primaquine
|
radikal
|
Gametositosidal
|
gametosit
|
Primaquine
|
prevensi
thd transmisi
|
PENGOBATAN
:
1. Pengobatan
malaria klinisà thd pend. dgn gejala klinik - tanpa pemer. mikroskopis
:
A. CHLOROQUINE :
Hari I : 600 mg basa (4 tab) diteruskan 6
jam kemudian dgn 300 mg (2tab).
Hari
II : 300 mg
Hari
III : 300 mg
atau
:
Hari
I 600 mg basa, hari II 600mg, hari III 300 mg
(atau
10 – 10 – 5 mg basa per kg BB)
1 tab Chloroquine mengandung 250 mg garam difosfat atau
150 mg basa.
Disertai Primaquine, diminum sekali
sehari 1 tab. selama 1-3 hari
** 1 tab Primaquine mengandung 15 mg basa.
B. QUININE (Kina) : 3
x 650 mg sulfat (3 x 2 tab) selama 7 – 10 hari.
C. S-P (Sulfadoxin – Pyrimethamine) : FANZIDAR
3
tab sekali minum
*** 1 tab Fanzidar berisi : Sulfadoxin 500 mg plus Pyrimethamine 25 mg
2.
Dengan pemeriksaan mikroskopis :
Khusus u/ P. vivax dan
P. ovale
à pengobatan
radikal
CHLOROQUINE
spt A, ditambah/dilengkapi dengan PRIMAQUINE :
·
15 mg basa (1 tab) per hari selama 14 hari
·
45 mg/minggu (sekali minum) selama 8 mgg
u/ membasmi bentuk EE sekunder: hipnozoit
agar tidak terjadi relapse.
3. Untuk
kasus resisten Chloroquine :
QUININE (Kina) : 3
x 650 mg sulfat (3 x 2 tab) selama 7 – 10 hari.
S-P (Sulfadoxin
– Pyrimethamine) : FANZIDAR 3 tab sekali
minum
Artemisinine Combined Therapy
Artemisinine
dgn Amodiaquine
Artemisinine
dgn yg lain
4.
Pengobatan malaria berat :
QUININE
inject./ infus pelan-2 dlm lar. Dextrose 5%.
Dibantu dengan terapi
simtomatik sesuai dengan komplikasi yg timbul.
5.
Pengobatan profilaksis/pencegahan :
CHLOROQUINE 2 tab/minggu
FANZIDAR 1 tab/minggu
§
dimulai 1-2 mgg sebelum masuk daerah endemis
diteruskan sampai 4 mgg setelah mening-galkan daerah
endemis
§
bl menetap di daerah endemis à minum terus selama 12 mgg à rumah disemprot.
§
bila dlm kelompok, min coverage : 80%
Profilaxis kausal:
Obat-2 di atas plus skizontocida
jaringan (Primaquine)
Malaria pd wanita hamil :
Harus diwaspadai ok :
·
akibat : abortus, kematian janin intrauterin, lahir mati,
berat badan lahir rendah
·
toxisitas obat thd janin
·
penularan malaria kepada neonatus :
o
jarang terjadi di daerah holoendemik (bila ibu imun
o
sering terjadi pd populasi non imun
EPIDEMIOLOGI
Cara penularan malaria :
1.
Gigitan nyamuk Anopheles yang
suseptibel : gametosit jantan & betina diisap à dalam tubuh nyamuk terjadi pertumbuhan cyclopropagative à terbentuk sporozoit
>> à
ditularkan ke manusia
2.
Transfusi darah : bentuk-2 asexual
darah
3.
Transplacentair dr. ibu hamil kepada
anaknya à malaria
congenital .
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN :
1.
Terapi penderita u. meniadakan sumber infeksi :
a.
terapi radikal
b.
matikan gametosit : Primaquine & Pyrimethamine
Di daerah endemik,
dilakukan :
Malariometric Survey (MS), Mass Fever
Survey (MFS), Mass Drug Administration (MDA).
2.
Putuskan mata rantai infeksi : dr. manusia kepada nyamuk
dan sebaliknya à cegah kontak
& gigitan nyamuk:
a.
repellent cair
b.
obat nyamuk : spray, bakar
c.
kasa anti nyamuk
d.
kelambu : biasa atau dicelup dengan insektisida
e.
pakai baju khusus (tertutup)
3.
Minum obat profilaksis
4.
Lingkungan :
a.
Berantas nyamuk & breeding place-nya :
1.
spraying
2.
oiling breeding place
3.
pembersihan lumut
4.
pengaliran air tergenang / drainage
5.
pengeringan badan air
6.
kontrol biologis :
ikan, pemangsa lain
Tindakan
pemberantasan yg diambil disesuaikan dengan daerah dan besarnya masalah:
1.
Tingkat endemisitas, ditentukan dengan :
a.
Banyak/tinggi-nya kasus
API = Annual Parasite Incidence à Jawa-Bali
AMI = Annual Malaria Incidence à Luar Jawa-Bali
b.
Tingginya Indeks Limpa diantara kelompok umur 2-9 tahun.
Imunitas
pada malaria
:
A.
Kekebalan alami terhadap malaria :
1.
Manusia tidak suseptibel terhadap infeksi malaria burung.
2.
Sifat dan kelainan genetik pd eritrosit :
i. Duffy
negatif -- u/ P. vivax
ii. HbF, HbS
iii. Thalassemia,
Ovalocytosis
iv. Defisiensi
G-6-PD dehydrogenase
B.
Kekebalan dapatan :
Sifat
parasit malaria :
§
siklus hidup komplek
§
diversitas genetik(spesies, strain, varian) >
§
antigenic variation >
Maka
timbulnya imunitas lambat dan imunitas yang timbul cepat hilang.
Bukti
imunitas :
-
makin ringannya gejala klinik
-
makin jarangnya serangan (attack)
Di
daerah endemik tinggi à pemaparan
yang tinggi à penderita
memperoleh kekebalan à gejala –
walau parasit + à disebut “premunition” .
Penderita
non imun :
§
anak-2
§
orang dewasa dr daerah non endemik
§
wanita hamil bila
terinfeksi à gejala lbh
berat
Bayi
<6 bulan memperoleh kekebalan dr ibunya.
Sedang
diusahakan pengembangan vaksin
0 komentar:
Posting Komentar