Limbah
cair merupakan salah satu jenis sampah. Adapun sampah (waste) adalah zat-zat
atau benda-benda yang sudah tidak terpakai lagi, baik yang berasal dari rumah
maupun sisa-sisa proses industry.
Secara
umum limbah cair dapat dibagi menjadi :
1.
HUMAN EXCRETA (FESES DAN URINE)
Ekskreta
manusia (Human excreta yang terdiri
dari atas feses dan urine) merupakan hasil akhir dari proses yang berlangsung
dalam tubuh manusia yang menyebabkan pemisahan dan pembuangan zat-zat yang
tidak dibutuhkan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dibutuhkan tersebut berbentuk
tinja dan air seni (urine).
Ditinjau
dari sudut kesehatan lingkungan, kedua jenis kotoran manusia tersebut dapat
menjadi masalah yang sangat penting. Pembuangan tinja secara layak merupakan
kebutuhan kesehatan yang paling diutamakan. Pembuangan tinja secara tidak baik
dan sembarangan dapat mengakibatkan kontaminasi pada air, tanah, atau menjadi
sumber infeksi, dan akan mendatangkan bahaya bagi kesehatan, karena penyakit
yang tergolong waterborne disease akan
mudah berjangkit.
Ekskreta
manusia merupakan sumber infeksi dan juga merupakan salah satu penyebab
terjadinya pencemaran lingkungan. Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut agar tidak menjadi ancaman bagi kesehatan lingkungan.
Di
negara berkembang, masih banyak terjadi pembuangan tinja secara sembarangan
akibat tingkat social ekonomi yang rendah, pengetahuan di bidang kesehatan
lingkungan yang kurang, dan kebiasan buruk dalam pembuangan tinja yang
diturunkan dari generasi ke generasi. Kondisi tersebut terutama ditemukan pada
masyarakat di pedesaan dan di daerah kumuh perkotaan.
Bahaya
terhadap kesehatan tang dapat ditimbulkan akibat pembuangan kotoran secara
tidak baik adalah pencemaran tanah, pencemaran air, kontaminasi makanan dan
perkembangbiakan lalat. Sementara itu, penyakit-penyakit yang dapat terjadi
akibat keadaan di atas antara lain tifoid, paratifoid, disentri,diare, kolera,
penyakit cacing, hepatitis viral dan beberapa penyakit infeksi gastrointestinal
lain, serta infestasi parasit lain. Penyakit tersebut bukan saja menjadi beban
pada komunitas (dilihat dari angka kesakitan, kematian. Dan harapan hidup),
tetapi juga menjadi penghalang bagi tercapainya kemajuan di bidang social dan
ekonomi. Pembuangan kotoran manusia yang baik merupakan hal yang mendasar bagi
keserasian lingkungan.
2.
SEWAGE (AIR LIMBAH)
Menurut
Ehless dan Steel, air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah
tangga, industry, dan tempat-tempat umum lainnya dan biasanya mengandung
bahan-bahan atau zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu
kelestarian lingkungan.
Sumber air limbah
Air
limbah dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain :
a. Rumah
tangga
Contoh : air bekas
cucian, air bekas memasak, air bekas mandi, dan sebagainya.
b. Perkotaan
Contoh : air limbah
dari perkantoran, perdagangan, selokan dan dari tempat-tempat ibadah.
c. Industry
Contoh : air limbah
dari pabrik baja, pabrik tinta, pabrik cat, dan dari pabrik karet.
Karakteristik air limbah
Ada
beberapa karakteristik khas yang dimiliki air limbah seperti berikut ini
a. Karakteristik
fisik
Air limbah terdiri dari
99,9% air, sedangkan kandungan bahan padatnya mencapai 0,1% dalam bentuk
suspense padat (suspended solid) yang
volumenya bervariasi antara 100-500 mg/l. apabila volume suspense padat kurang
dari 100 mg/l, air limbah disebut lemah, sedangkan bila lebih dari 500 mg/l
disebut kuat
b. Karakterisitk
kimia
Air limbah biasanya
bercampur dengan zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih dan zat
organic limbah itu sendiri. Saat keluar dari sumber, air limbah bersifat basa.
Namun, air limbah yang sudah lama atau membusuk akan bersifat asam karena sudah
mengalami kandungan organiknya telah mengalami proses dekomposisi yang dapat
menimbulkan bau tidak menyenangkan.
Komposisi campuran dari
zat-zat itu dapat berupa :
1) Gabungan
dengan nitrogen misalnya urea, protein atau asam amino.
2) Gabungan
dengan non-nitrogen misalnya lemak, sabun, atau karbohidrat.
c. Karakteristik
bakteriologis
Bakteri pathogen yang
terdapat dalam air limbah biasanya termasuk golongan E. coli.
Parameter air limbah
Berikut
beberapa parameter yang dapat digunakan berkaitan dengan air limbah.
1. Kandungan
zat padat(total solid, suspending solid,
dissolved solid)
2. Kandungan
zat organic
3. Kandunga
zat anorganik (missal P, Pb, Cd, Mg)
4. Kandungan
gas (misal
, N,
)
5. Kandungan
bakteri (misal E. coli)
6. Kandungan
PH
7. Suhu
Pengukuran kadar oksigen dalam air
limbah
Berikut
beberapa parameter yang digunakan untuk mengukur kandungan oksigen dalam air
limbah
1.
Chemical
Oxygen Demand (COD)
Chemical
Oxygen Demand adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi bahan-bahan organic yang terdapat di dalam air secara
sempurna.
2.
Biochemical
Oxygen Demand (BOD)
Biochemical
Oxygen Demand adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan
oleh bakteri untuk melakukan proses dekomposisi aerobic terhadap bahan organic
larutan, di bawah kondisi suhu tertentu (umunya 20ºC) dan waktu tertentu
(umumnya 5 hari). Hasil pengukuran BOD dinyatakan dalam mg/l. Kebutuhan BOD
bervariasi antara 100-300 mg/l. Apabila hasil pengukuran menunjukkan angka
lebih dari 300 mg/l, BOD dikatakan kuat, sedangkan bila kurang dari 100 mg/l
disebut lemah.
Dampak pembuangan air limbah
Air
limbah yang tidak menjalani pengolahan yang benar tentunya dapat menimbulkan
dampak yang tidak diinginkan. Dampak tersebut antara lain :
1. Kontaminasi
dan pencemaran pada air permukaan dan badan-badan air yang digunakan oleh
manusia.
2. Mengganggu
kehidupan dalam air, mematikan hewan dan tumbuhan air.
3. Menimbulkan
bau (sebagai hasil dekomposisi zat anaerobic dan zat anorganik).
4. Menghasilkan
lumpur yang dapat mengakibatkan pendakalan air sehingga terjadi penyumbatan
yang dapat menimbulkan banjir.
3.
INDUSTRIAL WASTE (BAHAN BUANGAN DARI SISA PROSES
INDUSTRI)
Limbah
industry (Industrial waste) yang
berbentuk cair dapat berasal dari pabrik yang biasanya banyak menngunakan air
pada proses produksinya. Selain itu, limbah cair juga dapat berasal dari bahan
baku yang mengandung air sehingga di dalam proses pengolahannya, air harus
dibuang. Jenis-jenis industry yang menghasilkan limbah cair antara lain
industry pulp dan rayon, pengolahan crumb rubber, minyak kelapa sawit, baja
dan besi, minyak goreng, kertas, tekstil, kaustik soda, elector planting, plywood, tepung tapioca, pengalengan,
pencelupan dan pewarna, daging, dan lain-lain.
Limbah
cair industry mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan berbahaya yang
dikenal dengan sebutna B3 (bahan beracun
dan berbahaya). Bahan ini dirumuskan sebagai bahan yang dalam jumlah
relative sedikit tetapi mempunyai potensi untuk mencemarkan dan merusak
kehidupan dan sumber daya. Apabila ditinjau secara kimia, bahan-bahan tersebut
mengandung 60.000 jenis bahan kimia dari 5 juta jenis bahan kimia yang sudah
dikenal.
Tingkat
bahaya keracunan yang disebabkan limbah ini bergantung pada jenis dan
karakteristikya, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Mengingat
sifat, karakteristik, dan akibat yang ditimbulkan limbah di masa sekarang
maupun di masa akan dating, diperlukan langkah-langkah pencegahan, penanggulangan,
dan pengelolaannya secara efektif.
Air
dari pabrik membawa sejumlah padatan dan partikel baik yang larut maupun yang
mengendap. Bahan ini ada yang kasar dan halus. Kerapkali air dari pabrik
berwarna keruh dan temperaturnya tinggi.
Air
yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya mempunyai sifat tersendiri.
Air limbah yang telah tercemar memberikan cirri yang dapat diidentifikasi
secara visual maupun melalui pemeriksaan laboratorium. Identifikasi secara
visual dapat diketahui melalui kekeruhan, warna air, rasa, bau yang ditimbulkan
dan indikasi lain. Sementara itu, identifikasi secara laboratorium (pemeriksaan
laboratorium) ditandai dengan adanya dengan terjadinya perubahan sifat kimia
air karena air telah mengandung bahan kimia yang bercun dan berbahaya dalam
konsentrasi yang melebihi bahan yang dianjurkan.
Jumlah
limbah yang dikeluarkan masing-masing industry bergantung pada banyak produksi
yang dihasilkan serta jenis produknya. Sebagai gambaran, industry pulp dan rayon menghasilkan limbah air
sebanya 30 meter kubik setiap ton pulp yang
diproduksi. Contoh lainnya, industry ikan dan makanan laut menghasilkan limbah
air berkisar 79-500 meter kubik per hari, sedangkan industry pengolahan crumb rubber menghasilkan antara
100-1000 meter kubik air per hari.
Sifat-sifat limbah cair industry
Berdasarkan
persenyawaan yang ditemukan dalam air buangan industry, sifat limbah cair
tersebut dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik fisika, kimia, dan
karakteristik biologinya. Pengamatan mengenai karakteristik ini penting untuk
menetapkan jenis parameter pencemar yang terdapat di dalamnya. Sifat kimia dan
fisika masing-masing parameter dapat menunjukkan akibat yang akan ditimbulkan
terhadap lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar