Parameter
antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi. Kombinasi antara
beberapa parameter disebut indeks antropometri. Parameter yang digunakan untuk
menentukan status gizi balita terhadap pada penyakit KEP adalah berat badan
menurut umur.
Berat
badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa tubuh. Massa tubuh
sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan yang mendadak. Misalnya karena
terserang penyakit infeksi , menurunya
nafsu makan atau menurunya jumlah makanan yang dikonsumsi . berat badan adalah
parameter antropometri yang sangat labil.
Dalam
keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi
dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti
pertambahan umur. Sebaliknya, dalam keadaan yang abnormal, terdapat 2
kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau lebih
lambat dari keadaan normal. Berdasarkan karakteristik berat badan ini, maka
indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi sesorang saat ini. Akan tetapi,
kemampuan ini sangat tergantung dari keadaan sosial ekonomi masyarakat yang
dinilai. Kemampuan indeks BB/U bila digunakan sendiri antara lain :
1. Dalam
kondisi biasa, indeks ini (cukup sensitif) untuk menilai status gizi kurang
yang akut akibat memburuknya situasi, baik pada kelompok masyarakat miskin
maupun pada kelompok masyarakat yang sosial ekonominya baik akan tetapi kurang
sensitif untuk menilai status gizi kurang yang akut pada anak-anak yang hidup di
lingkungan masyarakat miskin.
2. Dalam
keadaan biasa, indeks BB/U tidak sensitif untuk menilai masalah gizi kronis
pada masyarakat yang keadaan sosial ekonominya baik, tetapi cukup sensitif
untuk menilai keadaan masalah gizi kronis pada masyarakat miskin.
Parameter BB/U mempunyai kelebihan dan kelemahan,
yaitu :
1. Kelebihan
indeks BB/U
a. Lebih
mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum
b. Baik
untuk mengukur status gizi akut atau kronis
c. Berat
badan dapat berfluktuasi
d. Sangat
sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil
e. Dapat
mendeteksi kegemukan
2. Kelemahan
indeks BB/U
a. Dapat
mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru bila terdapat edema atau
asites
b. Di
daerah pedesaan yang masih terpencil dan tradisional, umur sering sulit
ditaksir secara tepat karena pencatatan umur yang belum baik
c. Memerlukan
data umur yang akurat, terutama untuk anak di bawah usia lima tahun
d. Sering
kali terjadi kesalahan dalam pengukuran, seperti pengaruh pakaian atau gerakan
anak pada saat penimbangan
e. Secara operasional sering mengalami hambatan
karena masalah sosial budaya setempat. Dalam hal ini orang tua tidak mau menimbang anaknya, karena diangggap seperti barang dagangan,
dan sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar