Selasa, 26 Februari 2013

DASAR ILMU EKONOMI - Demand


2.1   Pengertian
2.1.1   Pengertian Want (Keinginan)
Dalam ekonomi, sebuah keinginan adalah sesuatu yang diinginkan. Dikatakan bahwa setiap orang memiliki kemauan yang tidak terbatas, tetapi sumber daya yang ada terbatas. Jadi, orang tidak dapat memiliki segala sesuatu yang mereka inginkan dan harus mencari alternatif yang paling terjangkau. Keinginan sering dibedakan dari kebutuhan. Gagasan  keinginan dapat diperiksa dari berbagai perspektif. Dalam masyarakat sekuler mungkin keinginan dianggap sama dengan keinginan emosi, yang dapat dipelajari secara ilmiah melalui disiplin ilmu psikologi atau sosiologi. Keinginan mungkin juga akan dikaji  di bidang ekonomi sebagai bahan yang diperlukan dalam mempertahankan dan mengabadikan masyarakat kapitalis yang diorganisir di seputar prinsip-prinsip seperti konsumerisme. Atau keinginan dapat dipelajari dengan cara yang non-sekuler, spiritual, moral atau agama, tidak hanya oleh Buddhisme tetapi juga Kristen, Islam dan Yudaisme.
Keinginan adalah sesuatu yang anda tidak benar-benar membutuhkan, tapi jika Anda memilikinya, bisa membuat hidup Anda sedikit lebih baik. Kadang-kadang, keperluan  dibesar-besarkan, seperti dalam kasus ini: seseorang berkata bahwa mereka butuh permen gembira peternak, mereka tidak benar-benar membutuhkannya, mereka hanya benar-benar menginginkannya.
Jika kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan untuk kelangsungan hidup (seperti makanan dan tempat tinggal), sedangkan keinginan hanyalah sesuatu yang orang ingin miliki. Beberapa ekonom telah menolak perbedaan ini dan mempertahankan bahwa semua ini hanya keinginan, dengan berbagai tingkat kepentingan. Dengan sudut pandang ini, keinginan dan kebutuhan dapat dipahami sebagai contoh dari konsep keseluruhan permintaan.

2.1.2   Pengertian Need (Kebutuhan)
Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan bagi organisme hidup sehat. Kebutuhan dibedakan dari keinginan karena kekurangan akan menyebabkan hasil negatif yang jelas, seperti disfungsi atau kematian. Kebutuhan  adalah sesuatu yang sangat penting untuk kelangsungan hidup seperti makanan, air atau tempat berteduh.
Kebutuhan bisa obyektif dan fisik, seperti makanan, atau mereka bisa subjektif dan psikologis, seperti kebutuhan untuk harga diri. Pada tingkat masyarakat, kebutuhan kadang-kadang kontroversial. Memahami kebutuhan dan keinginan merupakan isu di bidang politik, ilmu sosial, dan filsafat.
Doyal dan Gough mengemukakan kesebelas kategori "kebutuhan intermediate" yang menentukan bagaimana kebutuhan untuk kesehatan fisik dan otonomi pribadi terpenuhi:
1.       Memadai nutrisi makanan dan air
2.       Pelindung yang memadai perumahan
3.       Lingkungan yang aman untuk bekerja
4.       Sebuah pasokan pakaian
5.       Sebuah lingkungan fisik yang aman
6.       Tepat perawatan kesehatan
7.       Keamanan di masa kanak-kanak,
8.       Signifikan utama hubungan dengan orang lain
9.       Keamanan fisik
10.   Ekonomi
11.   Keamanan
12.   Aman KB dan melahirkan anak
13.   Tepat pendidikan dasar dan lintas-budaya.

1.1.2.1    Macam-Macam Kebutuhan
a.       Kebutuhan menurut intensitasnya (dipandang dari urgensinya, atau mendesak tidaknya suatu kebutuhan) atau berdasarkan tingkat kepentingan / prioritas:
1.     Kebutuhan Primer: kebutuhan ini mutlak harus dipenuhi agar kita tetap hidup, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal,dsb.
2.     Kebutuhan Sekunder: kebutuhan ini disebut juga kebutuhan kultural, kebutuhan ini timbul bersamaan meningkatnya peradaban manusia seperti pendidikan, tamasya, olah raga, dll.
3.     Kebutuhan Tersier: kebutuhan ini ditujukan untuk kesenangan manusia, seperti kebutuhan akan perhiasan, mobil mewah, rumah mewah, dsb.
Dewasa ini banyak barang yang semula dipandang mewah, sekarang telah digolongkan menjadi kebutuhan sekunder, seperti: pesawat TV, telepon, dan komputer. Demikian juga untuk pendidikan dan kesehatan telah digolongkan menjadi kebutuhan primer, mengingat kebutuhan ini sangat mendesak dan penting bagi kehidupan manusia.
b.      Kebutuhan menurut sifat atau dampak atau pengaruhnya terhadap jasmani dan rohani:
1.       Kebutuhan jasmani, contohnya: makanan, pakaian, tempat tinggal, dsb.
2.       Kebutuhan rohani, contohnya: musik, menonton bola, ibadah, dsb.
c.          Kebutuhan menurut waktu:
1.      Kebutuhan sekarang: kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga, seperti makan di saat lapar, atau obat-obatan pada saat sakit.
2.      Kebutuhan masa depan: pemenuhan kebutuhan yang dapat ditunda untuk waktu yang akan datang, misalnya tabungan hari tua, asuransi kesehatan, dsb.
d.      Kebutuhan menurut wujud:
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan material, yaitu kebutuhan berupa barang-barang yang dapat diraba dan dilihat. Misalnya: buku, sepeda, radio, dsb.
e.      Kebutuhan menurut subyek atau pihak-pihak yang membutuhkan:
1.       Kebutuhan individu: kebutuhan yang dapat dilihat dari segi orang yang membutuhkan, misalnya: kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan seorang guru.
2.       Kebutuhan masyarakat (kebutuhan kolektif atau kebutuhan bersama): alat pemuas kebutuhan yang digunakan bersama, misalnya: telepon umum, jalan umum, WC umum, rasa aman, dsb.

2.1.2.2    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan
a.    Keadaan Alam
Mengakibatkan perbedaan kebutuhan. Orang yang tinggal di daerah kutub yang luar biasa dingin membutuhkan pakaian tebal untuk menahan hawa dingin yang serasa menggigit tulang. Sedangkan kita yang tinggal di daerah tropis cukup memakai pakaian tipis. Tampaknya keadaan alam mendorong manusia membutuhkan barang-barang yang sesuai dengan kondisi alam di tempat yang bersangkutan. Kebutuhan orang yang tinggal di daerah pegunungan dengan kebutuhan orang yang tinggal di daerah pantai juga berbeda.
b.    Peradaban
Peradaban juga berpengaruh terhadap kebutuhan. Makin tinggi peradaban, makin tinggi pula kualitas barang yang dibutuhkan. Misalnya kebutuhan masyarakat primitif lebih menekankan kebutuhan primer, kebutuhan itu pun dipenuhi secara sederhana. Untuk makanan misalnya, mereka hanya tinggal memungut dari hutan atau sekitar tempat tinggalnya.
c.       Adat Istiadat
Dan tradisi masyarakat berpengaruh terhadap kebutuhan masyarakat. Misalnya tradisi upacara perkawinan, tradisi mudik lebaran, dsb. Untuk kegiatan itu tentunya juga akan berpengaruh terhadap aneka ragam kebutuhan.

2.1.3   Pengertian Demand
Dalam ekonomi, permintaan adalah keinginan untuk memiliki sesuatu, kemampuan untuk membayar untuk itu, dan kemauan untuk membayar. Istilah Permintaan menandakan kemampuan atau keinginan untuk membeli komoditi tertentu pada suatu titik waktu tertentu.
Pada prinsipnya, setiap konsumen memiliki permintaan untuk setiap produk yang akan dipertimbangkan untuk dibeli, dan permintaan konsumen sama dengan utilitas marjinal (manfaat). Ketika permintaan dari semua konsumen ditambahkan hasilnya adalah permintaan pasar untuk produk tersebut. Jika tidak ada eksternalitas, permintaan pasar juga sama dengan utilitas sosial (manfaat).  
Permintaan adalah satu aspek terpenting ekonomi manajerial, karena perusahaan tidak akan ada dan berkembang jika permintaan yang cukup akan hasil produksinya tidak ada atau tidak dapat diciptakan. Dengan kata lain, perusahaan dapat memiliki teknik produksi yang paling efisien dan manajemen yang sangat efektif, tetapi tanpa adanya permintaan yang dapat menutup, paling tidak semua biaya produksi dan biaya penjualan jangka panjang, perusahaan tersebut tidak akan dapat bertahan hidup.

2.1.3.1    Perbedaan antara “permintaan” dan “kuantitas yang diminta”
Menurut para ekonom, Permintaan adalah suatu kurva atau skedul. Sedangkan kuantitas yang diminta adalah suatu kuantitas yang diminta pada suatu tingkat harga. Perubahan permintaan berarti bahwa kurva permintaan bergeser secara keseluruhan karena perubahan salah satu atau lebih variabel yang dianggap konstan. Sedangkan perubahan kuantitas yang diminta adalah suatu pergerakan sepanjang kurva permintaan karena perubahan harga. Jika harga berubah maka kuantitas yang dibeli konsumen pun berubah. Misalkan jika harga berubah dari Rp 1.000,00 menjadi Rp 500,00, kuantitas yang diminta berubah dari 50 unit menjadi 75 unit.

2.1.3.2    Faktor-faktor yang mempengaruhi demand
a.    Rata-rata pendapatan konsumen
Tingkat pendapatan per kapita dapat menceminkan daya beli. Apabila pendapatan naik, setiap orang akan cenderung mengkonsumsi lebih/membeli lebih banyak barang meskipun harga barang tidak berubah.
b.    Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan blewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
Misalnya juga, permintaan produk dekorasi natal menjelang perayaan Natal, baju renang menjelang musim panas, payung menjelang musim hujan, dan transportasi publik ketika harga parkir/bensin sangat mahal.
c.     Selera atau kebiasaan
Berbagai perbedaan sejarah dan budaya akan mempengaruhi selera konsumen. Produk tertentu mungkin laku di suatu wilayah, namun tidak di wilayah lainnya. Misalnya saja, daging kerbau tidak akan laku di India karena tabu untuk dikonsumsi (kerbau adalah binatang yang mulia di India). Perbedaan ini juga dapat berupa kebutuhan psikologi tertentu, pakaian dan makanan khas daerah, rokok, mobil mewah, dan lain sebagainya.
d.      Harga dan ketersediaan produk-produk yang berkaitan
Harga lain yang saling berkaitan dapat mempengaruhi permintaan akan suatu barang. Keterkaitan dua macam barang dapat bersifat substitusi (pengganti) dan komplementer (pelengkap). Suatu barang menjadi substitusi barang lain bila terpenuhi paling tidak salah satu syarat dari dua syarat,yaitu memiliki fungsi yang sama dan atau memiliki kandungan yang sama.
Misalnya, barang substitusi dari daging ayam adalah daging sapi, ikan, atau tempe. Jika harga substitusi daging sapi meningkat,dan harga daging sapi menjadi lebih murah, maka permintaan daging sapi meningkat. Sedangkan kalau harga komplementer daging sapi turun misalanya beras, permintaan terhadap beras meningkat, sehingga permintaan daging sapi mungkin meningkat pula. Bila dua macam idak mempunyai hubungan dekat (keterkaitan), maka perubahan harga satu barang tidak mempengaruhi permintaan akan barang satunya lagi.
e.      Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan tehadap barang itu bertambah, begitu juga sebaliknya. Hal ini membawa kita ke hukum permintaan.
f.        Ukuran pasar / Jumlah penduduk.
Kota yang populasinya lebih besar cenderung akan membeli lebih banyak dari pada kota yang populasinya kecil. Misalnya, bers sebgai makan pokok masyarakat Indonesia, maka permintaan akan beras berhubungan positif dengan jumlah penduduk.
g.       Perkiraan harga di masa depan.
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
h.      Distribusi pendapatan
Tingkat pendapatan per kapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi pendapatan buruk. Jika distribudi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah, sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun.
i.         Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan
Dalam perkonomian usaha peran penjual untuk mempengaruhi daya beli masyarakat sangat penting. Pengiklanan memungkinkan masyarakat untuk mengenal produk baru atau menimbulkan permintaan terhadap barang tersebut. Selain itu, iklan juga bias mengingantkan masyarakat tentang produk-produk yang sebelumnya sudah pernah beredar dan dapat menarik minat masyarakat untuk membeli. Usaha lainnya seperti, pemberian hadiah kepada pembeli apabila membeli barang atau iklan pemberian potongan harga, sering mendorong orang untuk membeli lebih banyak daripada biasanya.
Sangat sukar untuk secara sekaligus menganalisa pengaruh berbagai faktor tersebut untuk permintaan suatu barang. Maka ahli ekonom membuatnya lebih sederhana, bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri. Di dalam analisa tersebut dimisalkan faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan (ceteris paribus). Tetapi dengan permisalan ini tidak lantas mengabaikan faktor yang dianggap tetap tersebut. Setelah menganalisa keterkaitan diantara jumlah permintaan dengan tingkat harga, selanjutnya boleh memisalkan bahwa harga adalah tetap dan kemudian menganalisa bagaimana permintaan barang akan dipengaruhi berbagai faktor lainnya. Dengan cara ini dapatlah diketahui bagaimana permintaan terhadap suatu barang akan berubah bila selera atau pendapatan atau harga barang lain mengalami perubahan.

2.2    Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan
Sebenarnya tidak ada batasan yang pasti untuk menentukan perbedaan antara kebutuhan atau keinginan.
           a.       Perbedaan Ditinjau Dari Segi Kesejahteraan
1.       Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahteraan, sehingga bila ada diantara kebutuhan tersebut yang tidak terpenuhi maka manusia akan merasa tidak sejahtera atau kurang sejahtera. Dapat dikatakan bahwa kebutuhan adalah suatu hal yang harus ada, karena tanpa itu hidup kita menjadi tidak sejahtera atau setidaknya kurang sejahtera.
2.       Sedangkan keinginan adalah sesuatu tambahan atas kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi sehingga manusia tersebut merasa lebih puas. Namun bila keinginan tidak terpenuhi maka sesungguhnya kesejahteraannya tidak berkurang.
           b.      Dilihat Dari Segi Fungsinya
1.       Makan adalah kebutuhan yang tidak terelakan. Makanan memiliki fungsi utama sebagai sumber energi untuk tubuh. Sedangkan memberikan rasa enak adalah fungsi tambahan dari makanan. Maka makanan enak adalah keinginan, bukan kebutuhan. Tapi bukan berarti tidak boleh makan makanan yang enak-enak.
2.       Berpakaian adalah kebutuhan kita agar terlindung dari cuaca. Pakaian juga berfungsi untuk menjaga aurat yang musti kita jaga. Pakaian bermerk dan mahal bukan lagi kebutuhan, tapi keinginan saja.
3.       Rumah juga kebutuhan, tempat kita tinggal dan bernaung. Agar rumah bisa berfungsi dengan baik, rumah juga ditunjang dengan berbagai perlengkapan rumah tangga utama seperti panci, piring, sendok, wajan, tempat tidur dan perabotan lainnya. Setiap alat dan perabotan itu memiliki fungsinya masing-masing. Selama itu digunakan sesuai dengan fungsinya, itu adalah kebutuhan. Tapi kalau sudah digunakan untuk “pamer”, sekedar menunjukkan kepada tetangga bahwa kita pun mampu membeli seperti mereka, itu bukan lagi kebutuhan, itu hanya keinginan.
4.       Standar kebutuhan dan keinginan berdasarkan kondisi lingkungan, aktivitas harian, tuntutan pekerjaan/profesi dan sebagainya.  Bagi sebagian orang, motor sudah merupakan kebutuhan. Untuk bisa menunjang aktifitasnya yang banyak di luar rumah dan sering bepergian, maka motor adalah alat transportasi yang menjadi kebutuhan. Tapi seringkali kita punya keinginan untuk menambah berbagai macam aksesories motor, bukan untuk menambah kenyamanan atau kemanan berkendara, tapi hanya sekedar mempercantik penampilannya saja. Saya rasa itu bukan kebutuhan, itu cuma keinginan saja.

2.3     Pengukuran
2.3.1     Pengukuran Demand
Pengukuran permintaan adalah usaha untuk mengetahui permintaan atas suatu produk atau sekelompok produk di masa yang lalu dan di masa yng sekarang dalm kendala satu asset kondisi tertentu.

2.3.1.1    Cara Pengukuran Demand
Untuk mengetahui seberapa besar demand yang didapatkan dari need dan want. Ada beberapa cara mengukur demand:
1.                                     Observasi: Kita datang atau melihat secara langsung ke lokasi yang kita tuju apakah need dan want yang telah direncanakan oleh seseorang benar-benar dijalankan/didapatkan.
2.                            Survey: Kita menanyakan langsung kepada pihak yang kita targetkan dalam kegiatan need dan want. Karena kita tidak bisa mereka-mereka apa yang telah terjadi tanpa mengetahui secara langsung dari pihak yang di targetkan.
3.    Target penjualan: Mendatangi langsung ke suatu institusi yang berkaitan guna mendapatkan suatu jawaban yang real dari target yang kita inginkan. Contohnya, mengukur demand dari teh botol sosro di kantin A, dengan mendatangi perusahaan teh botol tersebut untuk mengetahui ada berapa penjualan yang terjual di kantin A.

2.3.2     Peramalan Demand
Peramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk di masa yang akan datang dalam  kendala satu kondisi tertentu. Hasil maksimal dari suatu kegiatan peramalan adalah adalah melakukan minimalisasi ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.

2.3.2.1         Macam Pendekatan Peramalan
a.    Survei konsumen dan penelitian observasi
Survei konsumen (consumer surveys) melibatkan sejumlah sampel konsumen tentang bagaimana mereka akan beraksi terhadap perubahan tertentu dalam harga suatu komoditas, pendapatan, harga komoditas yang berhubungan, pengeluaran iklan, insentif kredit dan determinan yang lainnya. Survei ini dapat dilakukan dengan mencegah dan menanyai orang-orang pada suatu pusat perbelanjaan atau dengan menyusun daftar pertanyaan (kuisioner) yang canggih untuk dibagikan kepada sampel konsumen tertentu oleh para penanya (interviewer) yang terlatih.Teorinya, kuesioner konsumen dapat menyediakan informasi yang sangat berguna bagi perusahaan.
Kekurangannya:
1.        Dalam kenyataan, banyak yang mengalami bias karena konsumen tidak mau atau tidak bisa memberikan jawaban yang akurat.
2.       Kadang konsumen memberikan jawaban yang menurut mereka lebih dapat diterima daripada mengemukakan preferensi mereka yang sesungguhnya.
3.       Survei konsumen juga bisa mejadi sangat mahal, tergantung dari ukuran sampel yang dipilih dan kelengkapan analisisnya.
Kelebihan :
Berguna untuk mendeteksi kepedulian konsumen  tentang iklan dari perusahaan
b.    Klinik konsumen
Pendekatan lain terhadap estimasi permintaan adalah klinik konsumen (consumer clinic). Klinik konsumen merupakan eksperimen laboratorium dimana sejumlah partisipan diberikan sejumlah uang tertentu dan diminta untuk membelanjakan pada suatu toko simulasi dan melihat bagaimana mereka memberikan reaksi terhadap perubahan harga komoditas, pengemasan produk, pemajangan, harga produk pesaing dan faktor lainnya yang mempengaruhi permintaan.
Kelebihan :
1.       Partisipan dalam eksperimen ini dapat dipilih sedekat mungkin yang mewakili karakteristik sosialekonomi dari pasar yang dituju.
2.       Partisipan mempunyai insentif dalam membeli komoditas yang mereka inginkan karena biasaya mereka diizinkan untuk tetap membeli barang tersebut.
3.       Lebih realitis daripada survey konsumen.
4.       Mempunyai kemampuan untuk mengontrol lingkungan sehingga klinik konsumen menghindari kekurangan dari eksperimen pasar yang dapat merusak kejadian yang sesungguhnya.
5.       Dapat menghasilkan informasi yang berguna tentang permintaan terhadap produk perusahaan, terutama jika klinik konsumen dilengkapi dengan survey konsumen.
Kekurangan :
1.       Hasilnya dipertanyakan, karena partisipan tahu bahwa mereka dalam situasi yang dibuat dan sedang dalam observasi. Maka ada kemungkinan mereka tidak bertindak secara normal. Contoh : dengan menduga si peneliti akan tertarik dengan reaksi mereka tentang perubahan harga, para partisipan kemudian  menunjukkan lebih sensitif terhadap perubahan harga daripada kehidupan sehari-hari.
2.       Sampel dari partisipan harus lebih kecil karena biaya yang besar dalam eksperimen ini. Mengestimasi suatu bentuk perilaku pasar berdasar dari hasil eksperimen yang didasari oleh sampel yang kecil dapat sangat berbahaya. 
c.     Eksperimen pasar
Eksperimen pasar (market eksperiments) diadakan dalam pasar yang sesungguhnya. Ada beberapa cara untuk melakukan eksperimen ini, salah satunya dengan memilih beberapa pasar dengan karakteristik sosio ekonomi yang mirip dan mengubah harga komoditas di dalam beberapa toko atau pasar, mengubah bungkus di pasar atau toko yang lain, kemudian merekam respon pembelian yang dilakukan oleh konsumen di beberapa pasar tersebut.
Kelebihan :
1.       Dapat dilakukan dalam skala besar untuk lebih meyakinkan mengenai keabsahan dari hasilnya dan konsumen tidak sadar bahwa mereka bagian dari eksperimen tersebut.
2.       Dapat memonitor eklsperimen ini dan mengambil keuntungan informasi yang bermanfaat yang tidak ingin dibuka oleh perusahaan.
3.       Berguna bagi perusahaan dalam menentukan strategi penentuan harganya yang terbaik dan menguji beberapa jenis bungkus yang berbeda, kampanye promosi, dan kualitas produk.
4.       Berguna dalam proses pengenalan produk dimana tidak ada data lainnya yang tersedia.
5.       Bermanfaat dalam menguji hasil dari teknik statistik yang lainnya yang digunakan untuk mengestimasi permintaan dan dalam menyediakan beberapa data yang diperlukan untuk teknik statistik yang lainnya dari estimasi permintaan.
Kekurangan :
1.       Gambaran terhadap seluruh pasar dan untuk jangka waktu yang panjang patut dipertanyakan karena untuk menjaga biaya tetap rendah sehingga eksperimen dilakukan pada skala yang terbatas dan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
2.       Bias dalam eksperimen yang tidak terkontrol, karena kejadian diluar dugaan, seperti mogok, cuaca yang buruk, dll.
3.       Perusahaan dapat secara permanen kehilangan pelanggan karena proses peningkatan harganya selama eksperimen berlangsung dengan harga yang relatif tinggi.
  
2.3.2.2         Kendala Pemilihan Tekhnik peramalan
Kendala-kendala yang dihadapi antara lain:
1.    Waktu yang hendak diliput
Yakni rentangan waktu masa ynag akan datang dan jangkauan peramalan.
2.    Tingkah laku data
Yakni meliputi jumlah , ketepatan, dan tingkah laku data di masa yang lalu yang tersedia.
3.    Tipe model
Yakni apakah model yang digunakan merupakan model time series, kausalitas atau yang lainnya.
4.    Biaya yang tersedia
Yakni biaya yang tersedia untuk penyusunan studi kelayakan proyek.
5.    Tingkat ketepatan yang diinginkan
Yakni ketelitian dan kecermatan peramalan yang diinginkan.
6.    Kemudahan penerpan
Yakni kemudahan , manajemen, data dan biaya.

2.4      Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan adalah permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan fungsi permintaan,maka kita dapat mengetahui hubungan antara variabel tidak bebas (dependent variable) dan variabel-variabel bebas (independent variables).
Penjelasan di atas dapat ditulis dalam bentuk persamaan matematis yang menjelaskan hubungan antara tingkat permintaan dengan faktor-faktor yang mmepengaruhi permintaan.

                 
Dadalah variable tidak bebas (dependent variable), karena besar nilainya ditentukan oleh variabel-variabel lain, yaitu yang berada di sisi kanan Persamaan 1.1. variabel-variabel ini disebut variabel bebas (independent variables), karena besar nilainya tidak tergantung besarnya nilai variabel lain.
       Tanda positif (+) dan negatif (-) menunjukkan pengaruh masing-masing variabel bebas terahadap permintaan akan barang X. Tanda positif menunjukkan hubungan searah, sedangkan tanda negatif menunjukkan hubungan terbalik. Misalnya, pertambahan jumlah penduduk akan meningkatkan permintaan akan barang X. sementara jika harga X naik, permintaan barang X turun.
       Dalam analisis ekonomi tidak semua variabel diperhitungkan. Biasanya yang diperhitungkan adalah yang pengaruhnya besar dan langsung.  Dalam hal ini variabel yang dianggap mempengaruhi permintaan akan suatu barang adalah harga barang itu sendiri, harga barang lain, dan juga pendapatan.
                Persamaan (1.1) dapat disusun dengan lebih sederhana menjadi persamaan (1.2).

      
Persamaan-persamaan di atas menjelaskan hubungan antarvariabel dengan asumsi barang normal. Di luar asumsi itu akan terjadi penyimpangan pola hubungan. Dalam kasus barang inferior  jika pendapatan naik maka permintaan terhadap barang tersebut  menurun. Selain barang inferior, kita juga mengenal barang Giffen. Barang Giffen adalah juga barang inferior, namun barang inferior belum tentu barang Giffen.
Misalnya, seseorang yang bekerja di Jakarta sedangkan keluarganya tinggal di Bandung,ia akan pulang pada weekend.  Dengan pendapatan Rp 800 ribu per bulan, ia selalu menggunakan bus antarkota bila pulang ke Bandung. Jika penghasilannya naik menjadi Rp 1,5 juta per bulan, ia tidak lantas akan sering pulang melainkan tetap pulang seminggu sekali, tetapi ia kadang-kadang naik kereta api Parahyangan. Kita katakan bahwa bagi orang tadi bus adalah bang inferior dan kereta Parahyangan adalah barang normal. Bila kelak penghasilannya naik lagi, mungkin baginya jasa kereta api menjadi barang inferior, karena kadang-kadang ia akan naik mobil pribadi. Jadi barang inferior tidak berlaku bagi semua orang, melainkan hanya berlaku bagi suatu kelompok masyarakat berpenghasilan tertentu saja. Apabila bagi semua orang suatu barang dianggap barang inferior, maka barang tersebut merupakan barang Giffen. Contohnya adalah beras (nasi). Bagi kebanyakan orang Indonesia, ada kecenderungan bahwa kalau penghasilannya meningkat, konsumsinya terhadap beras akan berkurang, karena mereka akan menambah lauknya.

2.5      Hukum Permintaan
Hukum permintaan berbunyi: “ Bila harga suatu barang naik maka permintaan barang tersebut akan turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaannya akan naik dengan asumsi ceteris paribus (semua faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga dianggap konstan). “
Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta, hal ini dikarenakan:
a.    naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan akan berakibat berkurangnya jumlah permintaan.
b.    naiknya harga barang akan menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah. 
Menurut Melvin dan Boyes (2010), elemen-elemen dari Hukum Permintaan didefinisikan sebagai:
1.         Kuantitas baik pasti barang atau jasa
Permintaan hubungan antara dua, harga variabel dan kuantitas yang diminta, dengan semua faktor lain yang dapat mempengaruhi permintaan yang tetap konstan. Tujuan dari frase ini adalah untuk memastikan bahwa kita meneliti hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta untuk barang yang sama. Jika kita tertarik untuk permintaan tertentu yang baik tidak ada alasan untuk membandingkan hubungan antara harga barang dan perubahan kuantitas yang diminta dari barang yang berbeda. Barang didefinisikan dengan baik jika mereka berbagi karakteristik yang sama - merek, model, usia, kualitas dan kinerja untuk beberapa nama. Misalnya Cadillac CTS-V adalah mobil performa tinggi yang diproduksi oleh General Motors. Fitur mendefinisikan mobil aa nya mesin supercharged 6.2 liter OHV L V-8. Mesin menghasilkan 556 tenaga kuda dan 551 £ • ft torsi. Memungkinkan untuk pergi dari nol sampai 60 dalam 3,9 detik. Biaya mobil sekitar 65,000.00. Jika kita tertarik pada permintaan untuk CTS-V kita perlu membandingkan harga CTS-V untuk kuantitas yang diminta untuk CTS-V dan bukan festiva Ford.
2.    Orang-orang mau dan mampu membeli.
Bersedia dan mampu untuk berpartisipasi di pasar konsumen tidak hanya harus bersedia untuk membeli yang baik dia harus mampu membeli juga. Sebagai contoh, John mungkin ingin membeli Cadillac CTS. Namun kecuali dia memiliki uang tunai atau kredit untuk sempurna membeli keinginan yang belum direalisasinya tidak relevan.
3.    Selama periode waktu tertentu.
Periode waktu tertentu, permintaan mengukur tingkat di mana barang yang dibeli selama periode waktu tertentu. Misalnya untuk mengatakan bahwa empat ribu unit dijual dengan harga 65.000 tidak mengatakan kepada kita tingkat permintaan kecuali kita menentukan jangka waktu per hari per minggu per bulan.
4.    Menurun / meningkat seiring dengan harga yang naik barang atau jasa / jatuh
Ini bagian dari definisi menetapkan bahwa harga dan kuantitas yang diminta memiliki hubungan negatif atau terbalik sepanjang kurva permintaan. 
5.    Semua faktor-faktor lain tetap konstan
Ada faktor-faktor tak terhitung lain dari harga daripada yang bisa mempengaruhi tingkat permintaan. Beberapa yang lebih penting adalah pendapatan, harga barang terkait, jumlah pembeli, harapan dan selera dan preferensi. Untuk fokus pada hubungan sebab dan akibat antara harga sendiri baik dan kuantitas yang baik menuntut semua faktor-faktor lain harus tetap konstan. Untuk memegang alat konstanta variabel untuk membekukan nilai dan tidak memungkinkan untuk berubah.

2.5.1     Pengecualian Hukum Permintaan Pasar
Adakalanya hukum permintaan tidak berlaku, yaitu kalau harga suatu barang naik justru permintaan terhadap barang tersebut meningkat. Paling tidak ada tiga kelompok barang di mana hukum permintaan tidak berlaku:
1.       Barang yang memiliki unsur spekulasi
Misalnya saja emas, saham, dan tanah (di kota). Barang-barang itu dapat menyebabkan orang akan menambah pembeliannya pada saat harganya naik, karena ada unsur spekulasi. Mereka mengharapkan harga naik lagi pada saat harga barang itu naik, dengan demikian mereka mengharapkan akan memperoleh keuntungan.
2.       Barang Prestise
Barang-barang yang dapat menambah prestise seseorang yang memilikinya umumnya berharga mahal sekali. Kalau barang tersebut naik harganya, boleh jadi menyebabkan permintaan terhadap barang tersebut meningkat, karena bagi orang yang membeli berarti gengsinya naik. Contohnya adalah mobil mewah, lukisan dari pelukis terkenal (apalagi pelukisnya sudah meninggal dunia), atau barang-barang yang antik. 
3.       Barang Giffen
Untuk barang Giffen (Giffen good), apabila harganya turun menyebabkan jumlah barang yang diminta akan berkurang. Hal ini disebabkan efek pendapatan yang negatif dari barang Giffen lebih besar daripada naiknya jumlah barang yang diminta karena dari berlakunya efek substisusi yang selalu positif. Dalam hal ini, apabila suatu barang harganya turun, ceteris paribus, maka pendapatan nyata (real income) konsumen bertambah. Untuk kasus barang Giffen, kenaikan pendapatan nyata konsumen jusstru mengakibatkan permintaan terhadap barang tersebut menjadi berkurang.
  
2.6      Kurva Permintaan
2.6.1     Pengertian Kurva Permintaan
Kurva permintaan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.  Kurva permintaan menunjukkan hubungan antara harga suatu produk dengan kuantitas yang diminta, jika hal-hal lainnya konstan/ceteris paribus. Permintaan ber-slope negatif terhadap harga (hukum permintaan). Dengan kata lain, ketika harga naik permintaan akan turun, dan ketika harga turun permintaan akan naik.
Kuantitas permintaan cenderung turun ketika harga naik karena dua alasan dasar :
1.    Efek substitusi.
Naiknya harga suatu produk akan mengakibatkan konsumen mencari substitusi yang harganya tidak naik. Misalnya saja, harga telur bebek naik, maka dapat diganti dengan telur ayam. (Produk substitusi adalah produk-produk yang memiliki fungsi sama/serupa).
2.    Efek pendapatan.
Apabila harga naik sementara pendapatan konsumen tidak berubah, maka daya beli riil konsumen tersebut berkurang.
Akibat dari adanya hukum permintaan tersebut kurva permintaan menjadi miring dari kiri atas ke kanan bawah, sehingga kurva permintaan dikatakan mempunyai kemiringan negatif, karena variabel-variabel yang bekerja dalam permintaan bekerjanya berlawanan arah. Kurva permintaan tidak mungkin menyentuh sumbu P karena berapapun harganya pasti ada konsumen yang bersedia untuk membeli barang yang dihasilkan.

2.6.2     Kurva permintaan merupakan suatu “potret”
Kurva permintaan melukiskan suatu hubungan antara harga kualitas pada suatu waktu yang singkat. Kurva-kurva tersebut tidak menunjukkan hubungan harga kuantitas suatu barang dalam beberapa periode waktu. Dalam jangka waktu yang panjang variabel-variabel yang dianggap kostan tersebut pasti akan berubah dan menggeser kurva permintaan.

2.6.3     Bentuk Kurva Permintaan
Hukum permintaan yang telah  dipelajari di atas dapat digambarkan menggunakan suatu grafik yang disebut kurva permintaan. Perhatikan kembali daftar permintaan dalam tabel berikut ini:

Tabel 1

Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat grafik seperti gambar di bawah. Bentuk kurva permintaan di bawah memiliki kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah barang yang diminta bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus). Perlu disadari, bahwa ketika menganalisis permintaan, terdapat dua istilah yang berbeda, yaitu permintaan dan jumlah barang yang bersedia diminta.
Menurut para ahli ekonomi, permintaan adalah keseluruhan dari kurva permintaan atau keseluruhan dari titik yang ada pada kurva (A + B + C + D + E + F + G). Dengan demikian permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan antara harga dan jumlah permintaan. Adapun jumlah barang yang bersedia diminta adalah banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Misalnya titik A, menggambarkan bahwa pada harga Rp 4.500,00 jumlah yang diminta adalah 140 kg. Dengan demikian, setiap titik yang ada pada kurva menggambarkan jumlah barang yang diminta.
                                        
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa kurva permintaan akan selalu seperti di bahwah ini:

Kurva 2
                                                                                                                                   
  2.6.4     Pergeseran Kurva Permintaan
Pergeseran kurva permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor selain harga. Pergeseran kurva permintaan ditunjukkan dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kembali pada contoh di depan mengenai permintaan Desi terhadap jeruk. Pada contoh di depan menunjukkan bahwa berubahnya jumlah jeruk yang diminta Desi akibat dari perubahan harga jeruk itu sendiri. Apabila pendapatan Desi mengalami peningkatan, maka jumlah jeruk yang diminta pun juga akan meningkat. Namun ketika pendapatan Desi mengalami penurunan maka jumlah jeruk yang diminta akan turun. Untuk lebih jelasnya perhatikan Tabel 2 dan bentuk kurva berikut ini.

 
Apabila dari tabel di atas diubah dalam bentuk grafik, maka akan tampak seperti di bawah ini.

  
Perhatikan kurva permintaan di atas. Kurva permintaan mengalami pergeseran ke kanan dari D ke D1 dan bergeser ke kiri dari D ke D2. Pergeseran ke kanan dari kurva permintaan menunjukkan pertambahan jumlah permintaan karena adanya peningkatan pendapatan. Sedangkan kurva bergeser ke kiri menunjukkan penurunan jumlah permintaan karena penurunan pendapatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan pendapatan dapat mengubah jumlah permintaan akan barang serta dapat menggeser kurva permintaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan menyebabkan kurva permintaan bergeser ke kiri atau ke kanan, yaitu :
a.      Harga barang komplementer dan substitusi
1.    Pada barang substitusi, peningkatan harga suatu barang akan mengakibatkan peningkatan permintaan barang lain yang menjadi substitusinya. Kenaikan harga barang akan pengganti akan menggeser kurva permintaan ke kanan karena konsumen akan beralih ke barang pengganti karena harga barang X relatif naik. Misalkan, X adalah daging sapi dan harga daging ayam naik, maka konsumen akan beralih dari danging ayam ke daging sapi.
2.    Pada barang komplementer, peningkatan harga suatu barang akan menyebabkan penurunan permintaan barang yang menjadi komplemennya dan akan menjadikan kurva bergeser ke kiri.
b.    Jumlah pendapatan
1.    Saat pendapatan meningkat, konsumen cenderung meningkatkan konsumsi mereka terhadap berbagai barang-jasa (menggeser kurva permintaan ke kanan). Sebaliknya, saat pendapatan menurun, konsumen menurunkan konsumsinya terhadapa barang-jasa (kurva permintaan bergeser ke kiri).
2.    Barang yang permintaannya menurun ketika pendapatan meningkat disebut barang inferior.
3.    Barang yang permintaannya meningkat ketika perndapatan menurun disebut barang normal.
c.      Jumlah dan karakteristik penduduk
1.    Jumlah konsumen tentu akan mempengaruhi kuantitas total barang dan jasa yang akan dikonsumsi. Karena itu, semakin besar jumlah penduduk, semakin besar pula permintaan terhadap barang-jasa.
2.    Selain jumlah, struktur usia penduduk juga mempengaruhi pola permintaan terhadap barang dan jasa tertentu.
d.    Perubahan tradisi, mode, dan selera masyarakat
Selera yang berubah akan mempengaruhi peubahan permintaan. Contoh perubahan selera adalah makin disenanginya makanan cepat saji.
e.    Perkiraan dan harapan masyarakat
Misal, ketika berbagai surat kabar memberitakan bahwa pemerintah sedang membahas kemungkinan kenaikkan harga bensin dan minyak tanah, pom bensin dan agen minyak tanah diserbu oleh para konsumen yang rela antri sejak malam sampai siang untuk memperoleh bensin dan minyak tanah segera.

2.6.5     Jenis Kurva Permintaan
Permintaan terhadap sesuatu barang dapat dilihat dari tiga sudut, yaitu permintaan yang dilakukan oleh seseorang, permintaan yang dilakukan oleh semua orang dalam pasar dan permintaan perusahaan.

a.       Permintaan individu
Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Permintaan akan suatu komoditas timbul karena keinginan konsumen dan kemampuannya (dari hasrat dan keinginan yang didukung dengan pendapatan) untuk membeli suatu komoditas. Teori permintaan konsumen (consumer demand theory) mempostulatkan bahwa jumlah komoditas yang diminta merupakan suatu fungsi dari atau bergantung pada:
a.       Harga komoditas tersebut,
b.      Pendapatan konsumen,
c.       Harga komoditas yang berhubungan (komplementer atau substitusi),
d.      Selera konsumen.
Dalam bentuk fungsi, dapat dituliskan sebagai berikut:

Contoh bentuk permintaan individu seperti pada tabel 3.

Tabel 3

Maka dapat dilihat bahwa, teori permintaan konsumen mempostulatkan bahwa kuantitas komoditas yang diminta per satuan periode akan meningkat jika harganya berkurang, pendapatan konsumen meningkat, adanya kenaikan dalam hargaa barang substitusi dan penurunan harga barang komplementernya, serta peningkatan dalam selera terhadap komoditas yang dibicarakan. Pada sisi lain, kuantitas komoditas yang diminta akan menurun dengan perubahan-perubahan sebaliknya.
Individu akan membeli lebih banyak suatu komoditas tertentu jika harga dari komoditas substitusinya meningkat atau jika harga dari komoditas komplementernya menurun. Sebagai contoh, seorang konsumen akan membeli lebih banyak kopi jika harga teh meningkat  (substitusi kopi) atau jika harga gula menurun (komplementer kopi), karena kemudian harga secangkir kopi dengan gula menjadi lebih murah. Lebih penting lagi, kuantitas dari komoditas yang dibeli oleh individu sangat bergantung pada selera. Sebagai contoh, sekarang ini konsumen kebanyakan akan membeli jenis daging yang tidak berlemak karena meningkatnya kekhawatiran tentang tingkat kolesterol dalam darah dan berat badan (perubahan selera).
Hubungan terbalik antara harga dengan jumlah komoditas yang diminta persatuan waktu disebut sebagai skedul permintaan individual (individual’s demand schedule) untuk komoditas tersebut, dan plot datanya (dengan harga di sumbu vertikal dan kuantitas komoditas yang diminta di sumbu horizontal) memperlihatkan kurva permintaan individual (individual’s demand curve). Jika berbagai faktor yang dianggap konstan dalam penggambaran perubahan suatu kurva permintaan berubah, maka seluruh kurva tersebut akan bergeser. Kurva permintaan individual akan bergeser ke arah kanan atas (sehingga permintaan individu meminta lebih banyak komoditas dalam setiap harganya) jika pendapatan konsumen meningkat, harga substitusi meningkat atau harga komplementer menurun, dan jika selera konsumen untuk komoditas tersebut meningkat.
Perubahan dalam ekspektasi harga suatu komoditas di masa yang akan dating akan berakibat pergeseran kurva permintaan individual. Sebagai contoh, kurva akan bergeser ke kiri jika seorang individu mengharapkan lebih rendah di masa yang akan dating, dia akan menunda pembeliannya sebagai antisipasi penurunan harga. Sebaliknya kurva akan bergeser ke kanan jika individu akan meramalkan harga akan naik dan konsumen akan meningkatkan pembeliannya di masa sekarang untuk menghindari kenaikan harga di masa yang akan datang.

b.    Permintaan Pasar
Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar. Kurva permintaan pasar (market demand curve) untuk suatu komoditas secara sederhana merupakan penjumlahan secara horizontal dari kurva-kurva permintaan semua konsumen dalam suatu pasar. Sebagai contoh, kurva permintaan pasar untuk komoditas X diperoleh dengan menjumlahkan kurva permintaan individual 1 dengan individual 2 secara horizontal, dengan asumsi bahwa hanya mereka berdua konsumen dari pasar tersebut.
Kurva permintaan pasar untuk suatu komoditas menunjukkan berbaga kuantitas yang diminta dari suatu komoditas di suatu pasar per satuan periode waktu tertentu pada berbagai tingkat alternatif harga komoditas tersebut, dengan menganggap hal lainnya konstan. Kurva permintaan pasar untuk suatu komoditas mempunyai kemiringan negatif, menunjukkan bahwa antara harga dan kuantitas yang diminta mempunyai hubungan yang terbalik. Yaitu, kuantitas komoditas yang diminta akan meningkat pada saat harga turun dan sebaliknya kuantitas komoditas yang diminta akan turun jika harga naik.
                Hal-hal yang dianggap konstan dalam penggambaran kurva permintaan pasar adalah:
a. Jumlah konsumen dalam pasar (N)
b. Pendapatan konsumen (I)
c.  Harga komoditas yang berhubungan (substitusi atau komplementer) (Py)
d. Selera (T)
Perubahan dari salah satu hal tersebut akan mengakibatkan pergeseran kurva ke arah yang sama dengan kurva permintaan individual. Sehingga dapat dituliskan fungsi permintaan pasar (market demand function) untuk komoditas X  sebagai berikut:
Terakhir, harus diperhatikan bahwa kurva permintaan pasar secara sederhana merupakan jumlah secara horizontal dari kurva permintaan individual hanya jika keputusan konsumsi dari masing-masing individu adalah independen. Contohnya, selain Desi, di pasar juga ada beberapa pembeli lainnya yang akan membeli jeruk. Jika permintaan Desi dan teman-temannya tersebut digabungkan maka terbentuk permintaan pasar. Bentuk permintaan kolektif dapat kalian lihat pada Tabel 4.


c.       Permintaan Perusahaan
Permintaan terhadap komoditas yang dihadapi perusahaan bergantung pada ukuran permintaan pasar atau industri terhadap komoditas tersebut, bentuk organisasi industrinya, dan jumlah perusahaan yang ada di industri tersebut. Di dalam setiap bentuk organisasi pasar, kecuali persaingan sempurna, perusahaan menghadapi kurva permintaan suatu komoditas yang kemiringannya negatif, dan kurva permintaan ini akan bergeser seiring dengan
a.       perubahan jumlah konsumen dalam pasar,
b.      pendapatam konsumen,
c.       harga komoditas yang berhubungan,
d.      selera konsumen,
e.      ekspektasi terhadap harga,
f.        penentuan harga,
g.       promosi dari perusahaan yang lainnya dalam industri (terutama dalam oligopoli),
h.      ketersediaan kredit,
i.         tipe barang yang dijual,dll
Kurva permintaan akan bergeser ke kanan (sehingga penjualan perusahaan meningkat pada tingkat harga tertentu) jika konsumen memperkirakan harga akan meningkat di masa datang, jika perusahaan sukses dalam kampanye iklannya, atau jika perusahaan memperkenalkan atau meningkatkan insetif kreditnya untuk menstimulasi pembelian produknya. Sedangkan, kurva permintaan akan bergeser ke kiri jika konsumen memperkirakan harga menurun di masa datang atau jika pesaig menurunkan harga mereka, sukses dalam kampanye iklan mereka sendiri, atau mereka memperkenalkan insentif kredit. Sehingga bentuk linier dari fungsi permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan (demand function faced by a firm), sebagai berikut:

Permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan kemudian akan menentukan jenis dan kuantitas dari input atau sumber daya (barang-barang- produsen) yang harus dibeli atau disewa oleh perusahaan guna melakukan proses produksi untuk memenuhi permintaan barang atau jasa yang ia jual.

DAFTAR PUSTAKA
Nia. 2010. Kurva Permintaan dan Penawaran.http://niaas8.wordpress.com/2010/05/13/ kurva - permintaan-dan-penawaran. diakses  tanggal 10 Maret 2011 [22.25]         
Nordhaus, Samuelson. 2003. Ilmu Mikroenonomi edisi Tujuh Belas. Jakarta: P.T. Media Global  Edukasi.
Sukirno, Sadono. Mikro Ekonomi; Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
Yasinta. 2008. Permintaan dan Penawaran. http://yasinta.net/permintaan-dan-penawaran/ diakses tanggal 10 Maret 2011 [22.15]
Anonim. 2009. Permintaan dan Penawaran serta Terbentuknya Harga Pasar. http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Permintaan_Dan_Penawaran_Serta_Terbentuknya_Harga_Pasar_8.2_%28BAB_17%29. diakses tanggal 12 Maret 2011 [17.30]
Anonim. 2008. Permintaan dan Penawaran. http://yasinta.wordpress.com/2008/08/19/permintaan-dan-penawaran/ diakses pada tanggal 12 maret 2011
Sari, retno wulan. Pengertian Permintaan dan Penawaran, Hukum dan Faktor yang mempengaruhi. http://blog.unila.ac.id/wulan/pengantar-ilmu-ekonomi. diakses pada tanggal 12 maret 2011
Nainggolan, Hotden L. 2007. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KOMODITI KOPI DI SUMATERA UTARA.  http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7187/1/057018011.pdf diakses pada tanggal 12 maret 2011
Anonym, Pengertian permintaan dan penawaran,Hukum dan Faktor yang mempengaruhi. http://organisasi.org/pengertian-permintaan-dan-penawaran-hukum-faktor-yang-mempengaruhi. diakses pada tanggal 12 maret 2011
Eziekim. 2010. About Economy.[Pt.1]. http://eziekim.wordpress.com/2010/06/06/about-economy-pt-1. diakses tanggal 24 Maret 2011 [17.35]
Anonym.2009.Kebutuhan vs Keinginan. http://agussale.com/kebutuhan-vs-keinginan. Diakses pada tanggal 23 Maret 2011 pukul 17.30
Anonym.­­­2011.Hukum Permintaan dan Penawaran.    http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/hukum-permintaan-dan-penawaran-5/. diakses tanggal 23 Maret 2011 [23.50]
Jyu_chn.2010.Hukum Permintaan dan Penawaran dalam Ilmu Ekonomi dalam  http://woobiboy.blogspot.com/2010/02/hukum-permintaan-penawaran-dalam-ilmu.html.diakses tanggal 24 Maret 2011 [18.45]
Abimanyu, Yoopi Ph.D.2004.Ekonomi Manajerial. Ciawi : Ghalia Indonesia.
Rahardja, Pratama, Mandala Manurung.2002.Teori Ekonomi Suatu Pengantar Edisi Revisi.Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Samuelson, Paul A. dan William D. Nordhaus.1992.Mikro Ekonomi edisi ke Empat Belas.Jakarta:Penerbit Erlangga
Arsyad, Drs. Lincoln, M.Sc.1991.Ikhtisar dan Soal Jawab, Ekonomi Mikro edisi I.Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta
Sukirno, Sadono.1985.Pengantar Teori Mikro Ekonomi.Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Salvatore, Dominick.2005.Managerial Eonomics, Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global buku 1 edisi V.Jakarta:Salemba Empat.
Leftwich, Richard H.1984.Mikro Ekonomi 1.Jakarta:PT. Bina Aksara.